Pressure Retarded Osmosis Salah satu teknologi yang termasuk blue energy atau Salinity Gradient Power yaitu Pressure Retarded Osmosis atau PRO. Teknologi ini memanfaatkan perbedaan gradien dari salinitas air (Helfer, 2015). Prinsip utamanya yaitu dengan memanfaatkan perbedaan dari tekanan osmosis. Pada PRO air laut versus aur tawar, air laut yang bersalinitas tinggi dan air tawar yang bersalinitas rendah dipompakan ke dalam ruangan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. Air dengan salinitas rendah tersebut akan menembus membraan semipermeabel dan proses tersebut akan meningkatkan volume atau tekanan yang mebyebabkan sebuah hidroturbin mengalami penekanan kembali sehingga terbentuklah energi dari turbin tersebut. Energi tersebut dinamakan energi osmosis (Helfer,2015). Skema diagram instalasi PRO air tawar dengan air laut (gambar diadaptasi dari membranesistemen . de 2015) Jika yang berbeda salinitas tersebut adalah air tawar (air dengan salinitas rendah) dan air laut (air dengan salinitas tinggi) dan kedua air tersebut dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel yang hanya permeabel terhadap air, maka air dari konsentrasi rendah (air tawar) akan mengalir menuju air dengan konsentrasi tinggi (air laut) (Helfer, 2015). Aliran ini akan terus berulang sampai konsentrasi di kedua sisi sudah cukup tinggi untuk menghentikan aliran. Ketika tidak ada aliran lagi yang terjadi, tekanan yang terbentuk akan sama dengan tekanan osmotik dari larutan tersebut. PRO pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Sidney Loeb pada tahun 1973 di Universitas Benguiron, Negev, Beersheba, Israel, yang dipublikasikan pada tahun 1975 (Helfer, 2015; Achili, 2009 dan Jones, 2001). Seiring waktu, perkembangan metode tersebut dari tahun ke tahun akhirnya menghasilkan prototipe instalasi tenaga osmotis pertama yang dibuka di Norwegia oleh perusahaan bernama Statkraft pada tahun 2009. Instalasi ini membuktikan bahwa konsep PRO dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Instalasi ini digunakan untuk menguji perbedaan tipe membran dan konfigurasi dari instalasi PRO (Helfer, 2015). Dalam teorinya, sebuah aliran pada 1 m^3/s dari teknologi PRO ini dapat menghasilkan 1 MW energi listrik (Wick, 1977). Namun energi listrik yang dihasilkan pada 1 m^3/s bisa lebih dari itu di mana diumpamakan ketika sungai bertemu dengan lautan diumpamakan ketika sungai bertemu dengan lautan. Rata-rata 0,7 - 0,75 kWh (2,5 - 2,7 MJ) menghilang ketika 1 m^3 air tawar mengalir menuju air laut, dalam artian 1 m^3/s air laut berpotensi menghasilkan 2,5 - 2,7 MW (Helfer, 2015). Dalam skala yang lebih luas, energi yang dapat dimanfaatkan dari perbedaan salinitas air tawar dan air laut di dunia yaitu dapat mencapai 2,6 TW (Wick, 1978). Tenaga osmotik maksimal yang pernah dilaporkan yaitu mencapai 1.650 TWh/tahun. Angka tersebut sekitar setengahnya dari laporan arus maksimal yang pernah dilaporkan untuk tenaga hydro yaitu sekitar 3.551 TWh/tahun (Helfer, 2015). Pernyataan yang benar menyangkut peristiwa osmosis adalah (1) air laut yang salinitasnya rendah bersifat hipertonis. (2) air tawar memiliki tekanan osmosis lebih rendah dari pada air laut (3) osmosis adalah perpindahan molekul air dari hipotonis ke hipertonis melalui membran semipermeabel. Power Turbin Power Membran semipermeabel Air laut Air tawar waterfilter waterfilter
Temukan soal-soal lainnya langsung diponselmu. Akses saluranedukasi.com pada Whastapp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaF367c6LwHq3O68av3x. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.