Hari itu terasa sangat panas Ayah dan anaknya berteduh di bawah pohon rindang, terasa sejuk dan nyaman. Untuk menghilangkan rasa hausnya mereka minum air bekalnya. Sambil duduk dan mengusap keringat Sang Ayah berkata, "Nak, hidup ini ibarat kita berteduh di bawah pohon rindang dan setelah matahari bergeser kita akan melanjutkan perjalanan kembali. Sang Anak menjawab, "Jadi, hidup ini sangat singkat. Bukan begitu, Ayah?" Sang Ayah pun menjawab, "Benar, Nak!" Setelah cukup istirahat dan matahari bergeser ke arah barat mereka berangkat meneruskan perjalanannya. Tetapi sebelum berangkat Sang Ayah berkata, "Sekarang hari apa, Nak?" Sang Anak menjawab, "Hari Rabu, Ayah." Lalu Sang Ayah bertanya kembali, "Kalau 100 hari kemudian, jatuhnya pada hari apa?" Sang Anak menjawab, "Saya akan menghitungnya dulu." Ternyata, hanya dalam sekejap anak itu telah menyelesaikan hitungannya. "Baiklah kalau begitu, mari kita lanjutkan perjalanan kita." ajak Sang Ayah. Hari apakah hasil perhitungan anak itu?
Temukan soal-soal lainnya langsung diponselmu. Akses saluranedukasi.com pada Whastapp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaF367c6LwHq3O68av3x. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.