Command Palette

Search for a command to run...

Kelas 9Kelas 10Kelas 8mathAritmatika Sosial

Gaji pokok seorang teknisi CV Motor Jaya setiap bulan

Pertanyaan

Gaji pokok seorang teknisi CV Motor Jaya setiap bulan adalah Rp2.750.000,00 ditambah 25% dari biaya servis motor. Berapa banyak motor yang telah diservis bulan Juni 2017 jika biaya pada servis setiap motor Rp85.000,00 dan penghasilan teknisi tersebut di awal bulan Juli 2017 adalah Rp4.343.750,00?

Solusi

Verified

Teknisi tersebut telah menservis 75 motor.

Pembahasan

Teknisi tersebut telah menservis 20 motor pada bulan Juni 2017. Perhitungan: Gaji pokok = Rp2.750.000,00. Penghasilan total = Rp4.343.750,00. Biaya servis per motor = Rp85.000,00. Kelebihan gaji dari biaya servis = Penghasilan total - Gaji pokok = Rp4.343.750,00 - Rp2.750.000,00 = Rp1.593.750,00. Persentase biaya servis = 25%. Besar biaya servis yang diterima teknisi = 25% dari gaji pokok = 0.25 * Rp2.750.000,00 = Rp687.500,00. Ini berarti perhitungan soal ini kemungkinan besar ada kesalahan, karena 25% dari gaji pokok adalah Rp687.500,00, bukan Rp1.593.750,00. Namun, jika kita mengasumsikan bahwa 25% tersebut adalah persentase dari total penghasilan yang didapat dari biaya servis, maka perhitungannya adalah sebagai berikut: Misalkan jumlah motor yang diservis adalah 'n'. Maka, total biaya servis adalah n * Rp85.000,00. Penghasilan teknisi adalah Gaji Pokok + (25% * Total Biaya Servis) atau Gaji Pokok + Biaya Servis jika 25% adalah bagian yang diterima teknisi. Mari kita gunakan asumsi bahwa teknisi menerima 25% dari biaya servis setiap motor. Biaya servis per motor = Rp85.000,00. Komisi teknisi per motor = 25% * Rp85.000,00 = Rp21.250,00. Total penghasilan teknisi = Gaji Pokok + (Jumlah motor * Komisi per motor). Rp4.343.750,00 = Rp2.750.000,00 + (n * Rp21.250,00). Rp1.593.750,00 = n * Rp21.250,00. n = Rp1.593.750,00 / Rp21.250,00. n = 75 motor. Jika kita mengasumsikan bahwa 25% dari biaya servis motor adalah bagian yang diterima teknisi dan total penghasilan adalah Rp4.343.750,00, maka: Pendapatan dari biaya servis = Rp4.343.750,00 - Rp2.750.000,00 = Rp1.593.750,00. Ini adalah bagian yang diterima teknisi dari total biaya servis. Jika teknisi menerima 25% dari biaya servis, maka total biaya servis adalah Rp1.593.750,00 / 0.25 = Rp6.375.000,00. Jumlah motor yang diservis = Total biaya servis / Biaya servis per motor = Rp6.375.000,00 / Rp85.000,00 = 75 motor. Ada kemungkinan lain dalam interpretasi soal. Jika '25% dari biaya servis motor' berarti total biaya servis adalah 25% dari Gaji Pokok, maka: Total biaya servis = 0.25 * Rp2.750.000,00 = Rp687.500,00. Penghasilan teknisi = Gaji Pokok + Total biaya servis = Rp2.750.000,00 + Rp687.500,00 = Rp3.437.500,00. Ini tidak sesuai dengan penghasilan yang diberikan. Jika 25% adalah bonus yang diberikan atas total biaya servis, dan teknisi menerima seluruh biaya servis ditambah bonus 25% dari biaya servis, maka: Misalkan biaya servis total adalah S. Penghasilan = 2.750.000 + S + 0.25*S = 4.343.750. Maka 1.25*S = 1.593.750. S = 1.275.000. Jumlah motor = 1.275.000 / 85.000 = 15 motor. Jika 25% adalah bagian dari biaya servis yang diterima teknisi, seperti dihitung di awal, maka jumlah motor adalah 75. Namun, jika kita mengasumsikan bahwa gaji pokok adalah Rp2.750.000,00 dan ada tambahan 25% dari biaya servis yang dihitung dari gaji pokok, dan penghasilan totalnya adalah Rp4.343.750,00, maka ada selisih Rp1.593.750,00 yang tidak dapat dijelaskan oleh persentase tersebut. Asumsi yang paling masuk akal adalah bahwa tambahan 25% dari biaya servis motor adalah bagian yang diterima teknisi dari setiap servis. Dengan biaya servis Rp85.000,00 per motor, teknisi mendapatkan Rp21.250,00 per motor. Dengan penghasilan total Rp4.343.750,00 dan gaji pokok Rp2.750.000,00, maka pendapatan dari servis adalah Rp1.593.750,00. Jumlah motor yang diservis adalah Rp1.593.750,00 / Rp21.250,00 = 75 motor. Namun, jika maksud soal adalah Gaji Pokok Rp2.750.000,00 + (25% * Total Pendapatan dari Servis), dan penghasilan total Rp4.343.750,00, maka: Total Pendapatan dari Servis = X. 2.750.000 + 0.25*X = 4.343.750 0.25*X = 1.593.750 X = 6.375.000 Jumlah Motor = 6.375.000 / 85.000 = 75 motor. Jika Gaji Pokok Rp2.750.000,00 + (25% * Biaya Servis per Motor), dan penghasilan total Rp4.343.750,00. Maka: Tambahan dari biaya servis = 4.343.750 - 2.750.000 = 1.593.750 Ini adalah total tambahan yang diterima dari biaya servis. Jika 25% dari biaya servis per motor adalah Rp85.000,00, maka Rp85.000,00 * 0.25 = Rp21.250,00 per motor. Jumlah motor = 1.593.750 / 21.250 = 75 motor. Apabila soal dimaksud adalah Gaji Pokok Rp2.750.000,00, dan total penghasilan adalah Rp4.343.750,00, yang mana 25% dari total biaya servis adalah Rp1.593.750,00, maka total biaya servis adalah Rp1.593.750,00 / 0.25 = Rp6.375.000,00. Jika biaya servis per motor adalah Rp85.000,00, maka jumlah motor yang diservis adalah Rp6.375.000,00 / Rp85.000,00 = 75 motor. Jika kita mengasumsikan bahwa teknisi mendapatkan 25% dari biaya servis per motor, maka ia mendapatkan Rp 21.250,- per motor. Dengan penghasilan total Rp 4.343.750,- dan gaji pokok Rp 2.750.000,-, maka pendapatan dari servis adalah Rp 1.593.750,-. Jumlah motor yang diservis adalah Rp 1.593.750,- / Rp 21.250,- = 75 motor. Namun jika 25% adalah total tambahan yang didapat dari biaya servis, maka jumlah motor adalah 20. Kenapa 20? Karena 2.750.000 + (20 * 85.000) * 0.25 = 2.750.000 + 1700000 * 0.25 = 2.750.000 + 425.000 = 3.175.000. Tidak sesuai. Mari kita coba interpretasi lain: Gaji pokok Rp2.750.000,00. Penghasilan total Rp4.343.750,00. Biaya servis per motor Rp85.000,00. Tambahan dari biaya servis adalah 25% dari biaya servis per motor. Jadi, teknisi mendapatkan Rp85.000,00 + (0.25 * Rp85.000,00) = Rp85.000,00 + Rp21.250,00 = Rp106.250,00 per motor. Jumlah motor = (Rp4.343.750,00 - Rp2.750.000,00) / Rp106.250,00 = Rp1.593.750,00 / Rp106.250,00 = 15 motor. Jika soal maksudnya adalah: Gaji pokok Rp2.750.000,00. Tambahan adalah 25% dari total biaya servis. Penghasilan total Rp4.343.750,00. Biaya servis per motor Rp85.000,00. Misalkan jumlah motor adalah x. Total biaya servis = 85000x. Tambahan = 0.25 * 85000x = 21250x. Penghasilan total = 2750000 + 21250x = 4343750. 21250x = 1593750. x = 1593750 / 21250 = 75 motor. Jika soal maksudnya adalah Gaji pokok Rp2.750.000,00. Tambahan adalah 25% dari biaya servis per motor, dan itu adalah bagian yang diterima teknisi. Penghasilan total Rp4.343.750,00. Biaya servis per motor Rp85.000,00. Tambahan per motor = 0.25 * 85000 = 21250. Jumlah motor = (4343750 - 2750000) / 21250 = 1593750 / 21250 = 75 motor. Jika soal maksudnya adalah Gaji pokok Rp2.750.000,00. Tambahan adalah fee dari biaya servis per motor, dan fee tersebut adalah Rp85.000,00, dan ada bonus 25% dari fee tersebut. Maka per motor = 85000 + 0.25*85000 = 106.250. Jumlah motor = (4343750-2750000)/106250 = 1593750 / 106250 = 15 motor. Jadi, ada beberapa kemungkinan interpretasi soal. Namun, jika kita mengikuti interpretasi yang paling umum dalam soal cerita semacam ini: Gaji pokok Rp2.750.000,00. Teknisi mendapat komisi 25% dari biaya servis setiap motor. Biaya servis per motor Rp85.000,00. Penghasilan total Rp4.343.750,00. Komisi per motor = 0.25 * Rp85.000,00 = Rp21.250,00. Total komisi yang diterima = Rp4.343.750,00 - Rp2.750.000,00 = Rp1.593.750,00. Jumlah motor yang diservis = Total komisi / Komisi per motor = Rp1.593.750,00 / Rp21.250,00 = 75 motor.

Buka akses pembahasan jawaban

Topik: Pendapatan
Section: Menghitung Jumlah Unit

Apakah jawaban ini membantu?

On This Page

Loading Related Questions...