a. 64, 80, ..., ..., ..., ..., ..., ..., ..., ..., ... b.

Barisan a: 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224. Barisan b: 54, 72, 90, 108, 126, 144, 162, 180, 198, 216, 234. Barisan c: 80, 100, 120, 140, 160, 180, 200, 220, 240, 260, 280.

Pembahasan

Untuk melengkapi barisan bilangan tersebut, kita perlu mengidentifikasi pola dari setiap barisan.

a. 64, 80, ..., ..., ..., ..., ..., ..., ..., ..., ...
   Perbedaan antara suku pertama dan kedua adalah 80 - 64 = 16.
   Jika ini adalah barisan aritmetika dengan selisih 16, maka suku berikutnya adalah 80 + 16 = 96, 96 + 16 = 112, dan seterusnya.
   Barisan aritmetika: 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, ...
   Namun, kita perlu memastikan pola ini konsisten atau ada pola lain.
   Mari kita coba rasio:
   80 / 64 = 1.25
   Jika ini barisan geometri dengan rasio 1.25:
   64 * 1.25 = 80
   80 * 1.25 = 100
   100 * 1.25 = 125
   125 * 1.25 = 156.25
   156.25 * 1.25 = 195.3125
   ...
   Tanpa informasi lebih lanjut, barisan aritmetika dengan selisih 16 adalah interpretasi yang paling sederhana dan umum.
   Jadi, barisan a adalah: 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, ...
   Kita akan mengisi 9 suku berikutnya.
   9 suku berikutnya: 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224.
   Barisan lengkap: 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, ...

b. ..., ..., ..., ..., ..., ..., 144, 162, ..., ..., ..., ...
   Kita memiliki dua suku berurutan: 144 dan 162.
   Perbedaan: 162 - 144 = 18. Jika aritmetika, selisihnya adalah 18.
   Rasio: 162 / 144 = 1.125 atau 9/8.
   Mari kita coba rasio 1.125 (9/8).
   Suku sebelum 144: 144 / (9/8) = 144 * (8/9) = 16 * 8 = 128.
   Suku sebelum 128: 128 / (9/8) = 128 * (8/9) = 1024/9 ≈ 113.78 (ini tidak bulat, jadi mungkin bukan rasio ini)

   Mari kita coba selisih 18 (aritmetika).
   Suku sebelum 144: 144 - 18 = 126.
   Suku sebelum 126: 126 - 18 = 108.
   Suku sebelum 108: 108 - 18 = 90.
   Suku sebelum 90: 90 - 18 = 72.
   Suku sebelum 72: 72 - 18 = 54.
   Ini mengisi 6 suku sebelum 144: 54, 72, 90, 108, 126, 144.
   Suku setelah 162: 162 + 18 = 180.
   Suku setelah 180: 180 + 18 = 198.
   Suku setelah 198: 198 + 18 = 216.
   Barisan lengkap: 54, 72, 90, 108, 126, 144, 162, 180, 198, 216, ...
   Barisan b adalah: 54, 72, 90, 108, 126, 144, 162, 180, 198, 216, ...

c. ..., ..., ..., ..., ..., ..., ..., 200, 220, ..., ..., ...
   Kita memiliki dua suku berurutan: 200 dan 220.
   Perbedaan: 220 - 200 = 20. Jika aritmetika, selisihnya adalah 20.
   Rasio: 220 / 200 = 1.1.
   Mari kita coba rasio 1.1.
   Suku sebelum 200: 200 / 1.1 = 2000 / 11 ≈ 181.82 (tidak bulat)

   Mari kita coba selisih 20 (aritmetika).
   Suku sebelum 200: 200 - 20 = 180.
   Suku sebelum 180: 180 - 20 = 160.
   Suku sebelum 160: 160 - 20 = 140.
   Suku sebelum 140: 140 - 20 = 120.
   Suku sebelum 120: 120 - 20 = 100.
   Suku sebelum 100: 100 - 20 = 80.
   Ini mengisi 6 suku sebelum 200: 80, 100, 120, 140, 160, 180, 200.
   Suku setelah 220: 220 + 20 = 240.
   Suku setelah 240: 240 + 20 = 260.
   Suku setelah 260: 260 + 20 = 280.
   Barisan lengkap: 80, 100, 120, 140, 160, 180, 200, 220, 240, 260, 280, ...
   Barisan c adalah: 80, 100, 120, 140, 160, 180, 200, 220, 240, 260, 280, ...

Kesimpulan:
Untuk soal ini, asumsi yang paling logis adalah bahwa barisan-barisan tersebut adalah barisan aritmetika karena selisih antara suku-suku yang diketahui pada soal b dan c menghasilkan pola yang konsisten dan sederhana untuk diisi.

a. 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224
b. 54, 72, 90, 108, 126, 144, 162, 180, 198, 216, 234
c. 80, 100, 120, 140, 160, 180, 200, 220, 240, 260, 280