Kelas 9Kelas 8mathGeometri
Perhatikan gambar berikut.Sebuah tiang antena akan diberi
Pertanyaan
Sebuah tiang antena akan diberi dua kawat penyangga. Ujung kawat pertama terletak 6 meter dari permukaan tanah, dan ditancapkan ke tanah sejauh 8 meter dari kaki tiang. Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama (di tiang), dan ditancapkan ke tanah sejauh 5 meter dari kaki tiang. Jika harga kawat penyangga sebesar Rp12.000,00 per meter, hitung total biaya yang dikeluarkan untuk membeli kawat tersebut.
Solusi
Verified
Kawat 1 = 10 m, Kawat 2 = √61 m. Total biaya ≈ Rp213.720,00.
Pembahasan
Soal ini melibatkan perhitungan panjang kawat penyangga menggunakan teorema Pythagoras pada dua segitiga siku-siku yang terbentuk. Segitiga Pertama: Sebuah tiang antena akan diberi dua kawat penyangga. Ujung kawat pertama terletak 6 meter dari permukaan tanah, sedangkan ujung kawat lainnya ditancapkan ke tanah sejauh 8 meter dari kaki tiang. Ini membentuk segitiga siku-siku dengan tinggi 6 meter dan alas 8 meter. Panjang kawat pertama (sisi miring) dihitung menggunakan teorema Pythagoras: Kawat1^2 = tinggi^2 + alas^2 Kawat1^2 = 6^2 + 8^2 Kawat1^2 = 36 + 64 Kawat1^2 = 100 Kawat1 = √100 = 10 meter. Segitiga Kedua: Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama, sedangkan ujung kawat lainnya ditancapkan ke tanah sejauh 5 meter dari kaki tiang. Informasi "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" tampaknya merujuk pada jarak vertikal atau kemiringan tertentu yang tidak secara langsung membentuk segitiga siku-siku standar dengan informasi yang diberikan. Namun, jika kita menginterpretasikan bahwa tiang antena memiliki tinggi yang sama, dan kawat kedua ditancapkan 5 meter dari kaki tiang, maka kita perlu mengetahui tinggi ujung kawat kedua. Asumsi yang paling masuk akal berdasarkan deskripsi adalah bahwa kedua kawat menopang titik yang sama di tiang antena, atau titik yang berbeda pada ketinggian yang berbeda. Namun, soal menyatakan "Sebuah tiang antena akan diberi dua kawat penyangga". Jika kita asumsikan kedua kawat menopang pada ketinggian yang sama, maka informasi "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" menjadi tidak relevan untuk perhitungan panjang kawat kedua jika ketinggian tiang sudah ditentukan oleh kawat pertama. Mari kita perbaiki interpretasi soal. Kemungkinan besar, soal ini menggambarkan dua skenario kawat penyangga yang berbeda untuk tiang yang sama atau tiang yang berbeda, atau ada informasi yang kurang/salah. Jika kita menganggap bahwa kedua kawat menopang tiang pada ketinggian yang sama, dan informasi "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" adalah informasi tambahan yang tidak perlu atau salah. Mari kita asumsikan skenario kedua adalah tiang yang sama, namun kawat kedua dipasang pada titik yang berbeda atau dengan konfigurasi yang berbeda. Jika kita mengasumsikan tiang yang sama dan kedua kawat dipasang pada ketinggian yang sama (misalnya, 6 meter seperti pada kawat pertama), maka untuk kawat kedua: Ketinggian = 6 meter Jarak dari kaki tiang = 5 meter Kawat2^2 = tinggi^2 + alas^2 Kawat2^2 = 6^2 + 5^2 Kawat2^2 = 36 + 25 Kawat2^2 = 61 Kawat2 = √61 ≈ 7.81 meter. Total panjang kawat = Kawat1 + Kawat2 = 10 + √61 meter. Biaya = (10 + √61) * Rp12.000,00. Biaya ≈ (10 + 7.81) * 12000 = 17.81 * 12000 ≈ Rp213.720,00. Namun, jika interpretasi soal berbeda, misalnya "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" berarti jarak antara kedua titik di tanah, ini juga tidak jelas. Mari kita coba interpretasi lain yang mungkin sesuai dengan pilihan jawaban (jika ada). Jika soal ini mengimplikasikan dua tiang atau dua situasi pemasangan yang terpisah: Situasi 1: Kawat 1, tinggi 6m, jarak tanah 8m. Panjang kawat = 10m. Situasi 2: Kawat 2, tinggi tidak diketahui secara eksplisit, jarak tanah 5m. Dan "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama". Ini bisa berarti jarak horizontal atau jarak sebenarnya. Jika kita membaca ulang: "Sebuah tiang antena akan diberi dua kawat penyangga agar tidak roboh. Ujung kawat pertama terletak 6 meter dari permukaan tanah, sedangkan ujung kawat lainnya ditancapkan ke tanah sejauh 8 meter dari kaki tiang." Ini jelas Kawat 1 = 10 meter. "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama, sedangkan ujung kawat lainnya ditancapkan ke tanah sejauh 5 meter dari kaki tiang." Ini bagian yang membingungkan. "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" bisa berarti ketinggian ujung kawat kedua adalah 6 meter (sama seperti kawat pertama). Jika demikian, maka: Kawat 2: tinggi 6m, jarak tanah 5m. Panjang kawat = √(6^2 + 5^2) = √61. Total panjang = 10 + √61. Biaya = (10 + √61) * 12000. Mari kita pertimbangkan kemungkinan lain. Jika "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" berarti jarak vertikal antara kedua titik yang ditopang kawat, dan kawat kedua ditancapkan 5 meter dari kaki tiang. Ini masih tidak cukup untuk menghitung panjang kawat kedua tanpa mengetahui ketinggian. Jika kita menganggap soal ini salah ketik dan maksudnya adalah: Kawat 1: tinggi 6m, jarak tanah 8m => panjang 10m. Kawat 2: tinggi H, jarak tanah 5m => panjang √(H^2 + 5^2). Dan ada informasi lain yang hilang. Namun, jika kita kembali ke interpretasi paling langsung dari kalimat: "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" menyiratkan ketinggian yang sama (6m), maka perhitungan di atas adalah yang paling mungkin. Kawat 1: panjang 10 meter. Kawat 2: Ketinggian 6 meter, jarak dari kaki tiang 5 meter. Panjang kawat = √(6^2 + 5^2) = √61 meter. Total panjang kawat = 10 + √61 meter. Biaya = (10 + √61) * Rp12.000,00. Jika kita gunakan √61 ≈ 7.81: Biaya ≈ (10 + 7.81) * 12000 = 17.81 * 12000 = 213720. Jika soal ini berasal dari konteks di mana ada jawaban numerik spesifik, mungkin ada interpretasi lain atau nilai yang dibulatkan. Mari kita coba interpretasi lain: Mungkin "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" berarti jarak total kawat kedua adalah 6 meter? Ini tidak mungkin karena harus lebih panjang dari alasnya (5 meter). Jika kita menganggap bahwa soal ini bermaksud menggunakan Tripel Pythagoras: Kawat 1: (6, 8, 10) -> 10 meter. Untuk kawat kedua, dengan alas 5 meter. Jika ada tripel Pythagoras yang melibatkan 5 sebagai salah satu sisi: (3, 4, 5) - tidak cocok. (5, 12, 13) - jika alas 5, tinggi 12, maka sisi miring 13. (8, 15, 17) - tidak cocok. Jika kita asumsikan kawat kedua juga menggunakan tripel Pythagoras yang umum, dan jarak dari kaki tiang adalah 5 meter. Jika tinggi tiang juga 5 meter (tidak disebutkan), maka panjang kawatnya adalah 5√2. Kembali ke teks asli: Kawat 1: Tinggi 6m, Jarak Tanah 8m. Panjang Kawat 1 = √(6² + 8²) = √(36 + 64) = √100 = 10 m. Kawat 2: Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama. Ujung kawat lainnya ditancapkan ke tanah sejauh 5 meter dari kaki tiang. Interpretasi yang paling mungkin untuk "Ujung kawat kedua terletak 6 meter dari ujung kawat pertama" adalah ketinggian titik penjangkaran kedua sama dengan ketinggian titik penjangkaran pertama, yaitu 6 meter. Dengan demikian, untuk kawat kedua: Tinggi = 6 meter Jarak dari kaki tiang = 5 meter Panjang Kawat 2 = √(6² + 5²) = √(36 + 25) = √61 meter. Total Panjang Kawat = Panjang Kawat 1 + Panjang Kawat 2 = 10 + √61 meter. Biaya = (10 + √61) meter * Rp12.000,00/meter. Menggunakan √61 ≈ 7.81: Biaya ≈ (10 + 7.81) * 12.000 = 17.81 * 12.000 = Rp213.720,00. Tanpa pilihan jawaban, sulit untuk memastikan interpretasi yang benar jika ada ambiguitas dalam soal.
Topik: Aplikasi Pythagoras, Teorema Pythagoras
Section: Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku Siku
Apakah jawaban ini membantu?