Data mengenai jumlah pendudukIndonesia yang bekerja

Membuat diagram batang untuk jumlah penduduk per tingkat pendidikan, diagram lingkaran untuk persentase, diagram garis dan poligon frekuensi kurang sesuai untuk data kategori tunggal.

Pembahasan

Untuk membuat diagram dari data jumlah penduduk Indonesia yang bekerja berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2017:

Informasi yang diberikan:
- SMP ke bawah: 54,6 juta orang (47,90%)
- Diploma: 3,2 juta orang (2,82%)
- Sarjana: 7,9 juta orang (6,96%)
- Sisanya SMK.

Langkah pertama adalah menghitung jumlah penduduk yang berijazah SMK dan persentasenya.
Total penduduk bekerja = 100%.
Persentase SMK = 100% - (47,90% + 2,82% + 6,96%) = 100% - 57,68% = 42,32%.
Jumlah penduduk SMK = 42,32% dari total penduduk bekerja. Kita perlu total penduduk bekerja untuk menghitung jumlahnya, namun jika kita asumsikan total penduduk bekerja adalah jumlah dari semua kategori yang disebutkan, kita dapat memperkirakan totalnya. Namun, tanpa total yang jelas, kita akan fokus pada proporsi yang sudah ada.
Jika kita menjumlahkan angka yang diberikan: 54,6 + 3,2 + 7,9 = 65,7 juta. Ini adalah jumlah untuk SMP ke bawah, Diploma, dan Sarjana. Sisa adalah SMK.
Total persentase yang diberikan = 47,90% + 2,82% + 6,96% = 57,68%.
Persentase SMK = 100% - 57,68% = 42,32%.

Sekarang kita dapat membuat diagram:

a. Diagram Batang: Sumbu horizontal akan menampilkan tingkat pendidikan (SMP ke bawah, Diploma, Sarjana, SMK), dan sumbu vertikal akan menampilkan jumlah penduduk bekerja (dalam juta orang) atau persentase. Setiap tingkat pendidikan akan diwakili oleh sebuah batang.

b. Diagram Lingkaran: Lingkaran penuh mewakili 100% (total penduduk bekerja). Setiap irisan lingkaran akan mewakili persentase penduduk bekerja pada setiap tingkat pendidikan (SMP ke bawah 47,90%, Diploma 2,82%, Sarjana 6,96%, SMK 42,32%). Ukuran setiap irisan sebanding dengan persentasenya.

c. Diagram Garis: Diagram garis biasanya digunakan untuk menunjukkan tren data dari waktu ke waktu. Dalam konteks ini, data hanya untuk satu tahun (2017). Jika ada data dari tahun-tahun sebelumnya, diagram garis akan cocok. Namun, jika dipaksa, kita bisa memplot tingkat pendidikan pada sumbu horizontal dan jumlah penduduk pada sumbu vertikal, lalu menghubungkan titik-titiknya. Ini kurang informatif untuk data kategori tunggal.

d. Poligon Frekuensi: Poligon frekuensi dibuat dengan menghubungkan titik-titik tengah interval kelas pada diagram batang. Seperti diagram garis, ini lebih cocok untuk data berkelompok yang menunjukkan distribusi frekuensi dari waktu ke waktu atau variabel kontinu. Untuk data kategori ini, poligon frekuensi tidak umum digunakan atau kurang relevan.