Data tentang diameter pohon jati yang ditanam di kebun Pak

Menyajikan data dalam tabel distribusi frekuensi melibatkan penentuan rentang, jumlah kelas, panjang kelas, lalu pengelompokan data ke dalam interval kelas beserta frekuensinya.

Pembahasan

Untuk menyajikan data diameter pohon jati ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, kita perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

1.  **Tentukan Rentang (Range) Data:**
    Cari nilai maksimum (nilai terbesar) dan nilai minimum (nilai terkecil) dari data.
    Misalkan data diameter pohon adalah: [misalkan data diberikan di sini]
    Contoh jika data adalah: 25, 30, 28, 35, 40, 32, 38, 45, 42, 36, 33, 39, 41, 37, 34, 29, 31, 33, 35, 38
    Nilai Maksimum = 45 cm
    Nilai Minimum = 25 cm
    Rentang (R) = Nilai Maksimum - Nilai Minimum = 45 - 25 = 20 cm

2.  **Tentukan Jumlah Kelas (k):**
    Gunakan aturan Sturges: k = 1 + 3.3 log(n), di mana n adalah jumlah data. Atau bisa juga perkiraan dengan melihat sebaran data.
    Jika jumlah data (n) = 20:
    k = 1 + 3.3 log(20)
    log(20) ≈ 1.301
    k ≈ 1 + 3.3 * 1.301 ≈ 1 + 4.293 ≈ 5.293
    Kita bulatkan menjadi k = 5 atau 6 kelas.

3.  **Tentukan Panjang Kelas (p):**
    Panjang Kelas (p) = Rentang (R) / Jumlah Kelas (k)
    Jika kita pilih k = 5:
    p = 20 / 5 = 4 cm
    Jika kita pilih k = 6:
    p = 20 / 6 ≈ 3.33 cm (biasanya dibulatkan ke atas, misal 3.5 atau 4)
    Mari kita gunakan p = 4 dengan k = 5.

4.  **Buat Batas Kelas:**
    Mulai dari nilai minimum (atau sedikit di bawahnya) dan tambahkan panjang kelas untuk setiap batas atas.

    *   Kelas 1: Mulai dari 25. Batas atas = 25 + 4 - 1 = 28 (jika menggunakan bilangan bulat, atau 25 - 28.9 jika desimal)
    *   Kelas 2: Batas bawah = 29. Batas atas = 29 + 4 - 1 = 32
    *   Kelas 3: Batas bawah = 33. Batas atas = 33 + 4 - 1 = 36
    *   Kelas 4: Batas bawah = 37. Batas atas = 37 + 4 - 1 = 40
    *   Kelas 5: Batas bawah = 41. Batas atas = 41 + 4 - 1 = 44 (atau sesuaikan agar mencakup nilai maksimum 45)

    Atau jika kita gunakan panjang kelas 4, tapi mulai dari 24.5 untuk batas bawah agar lebih rapi:
    *   24,5 - 28,5
    *   28,5 - 32,5
    *   32,5 - 36,5
    *   36,5 - 40,5
    *   40,5 - 44,5 (belum sampai 45)

    Jika kita pakai p = 4, k = 5 dan rentang 20, lebih baik menggunakan batas asli:
    Kelas 1: 25 - 28
    Kelas 2: 29 - 32
    Kelas 3: 33 - 36
    Kelas 4: 37 - 40
    Kelas 5: 41 - 44 (Nilai 45 tidak masuk, perlu penyesuaian)

    Cara lain: Sesuaikan panjang kelas agar nilai maksimum tercakup. Misal panjang kelas dibuat 5.
    k = Rentang / Panjang Kelas = 20 / 5 = 4. Jadi butuh 4 kelas.
    Kelas 1: 25 - 29
    Kelas 2: 30 - 34
    Kelas 3: 35 - 39
    Kelas 4: 40 - 44 (Nilai 45 belum masuk)

    Jika kita pakai p=5, k=4, tapi rentang sebenarnya 25-45 adalah 21, maka 21/4 = 5.25. Bulatkan jadi 6.
    k = 21 / 6 = 3.5. Bulatkan jadi 4.
    p = 4, k = 5.
    Mari gunakan data asli dan buat kelas yang mencakup semua:

    **Tabel Distribusi Frekuensi (Contoh dengan Data Asumsi)**
    Asumsi Data: 25, 30, 28, 35, 40, 32, 38, 45, 42, 36, 33, 39, 41, 37, 34, 29, 31, 33, 35, 38 (n=20)
    Rentang = 45 - 25 = 20
    Jumlah Kelas (k) = 5
    Panjang Kelas (p) = 4 (dibulatkan dari 20/5=4, tapi agar nilai maks masuk, kita pakai 5)
    Panjang Kelas = 5 (25 ke 29, 30 ke 34, dst)

    | Diameter (cm) | Frekuensi |
    |---------------|-----------|
    | 25 - 29       | 4         | (25, 28, 29)
    | 30 - 34       | 5         | (30, 32, 33, 31, 33)
    | 35 - 39       | 6         | (35, 38, 36, 39, 37, 34, 35, 38)
    | 40 - 44       | 4         | (40, 42, 41)
    | 45 - 49       | 1         | (45)
    | **Total**     | **20**    | 

    *Catatan: Frekuensi dihitung dengan mengelompokkan data ke dalam interval kelas yang sesuai. Misalnya, untuk kelas 25-29, data yang termasuk adalah 25, 28, dan 29. Nilai 30 masuk ke kelas berikutnya.*

    Tanpa data spesifik, penyajian tabelnya adalah kerangka umum seperti di atas.