Perhatikan gambar balok di bawah ini. Jarak titik E ke

Jarak titik E ke titik B dihitung menggunakan teorema Pythagoras pada dimensi balok.

Pembahasan

Untuk menghitung jarak titik E ke titik B pada balok, kita dapat menggunakan teorema Pythagoras. Diasumsikan balok memiliki panjang (misalnya AB), lebar (misalnya BC), dan tinggi (misalnya BF). Jarak titik E ke titik B adalah diagonal ruang dari titik E ke titik B jika kita menganggap balok tersebut memiliki rusuk yang sesuai. Namun, berdasarkan pertanyaan dan gambar (yang tidak disertakan), jika kita menganggap E adalah salah satu titik sudut di bagian atas balok dan B adalah salah satu titik sudut di bagian bawah, maka kita perlu mengetahui dimensi balok (panjang, lebar, tinggi). Jika kita asumsikan balok tersebut memiliki panjang BC = L, lebar AB = W, dan tinggi CG = H, maka jarak titik E ke titik B dapat dihitung dengan terlebih dahulu mencari jarak EB pada bidang alas (jika E berada di alas) atau pada bidang sisi, lalu menggunakan teorema Pythagoras lagi. 

Namun, jika kita menginterpretasikan pertanyaan ini sebagai mencari jarak antara dua titik di ruang 3D, dan jika E dan B adalah titik sudut yang berlawanan pada balok, maka jaraknya adalah diagonal ruang. Misalkan panjang balok adalah p, lebar adalah l, dan tinggi adalah t. Maka jarak titik E ke titik B adalah akar dari (p^2 + l^2 + t^2). 

Karena dimensi balok tidak diberikan, jawaban tidak dapat dihitung secara spesifik. Jika gambar balok diberikan dan titik-titik E dan B spesifik, maka kita dapat mengaplikasikan teorema Pythagoras pada segitiga siku-siku yang terbentuk.