Roket pelambung adalah roket yang memberikan daya dorong

Roket A adalah yang terpendek di antara yang diketahui. Roket B tingginya belum diketahui. Urutan roket yang diketahui dari terpendek ke tertinggi adalah A, D, C.

Pembahasan

Untuk soal roket pelambung:

Roket manakah yang paling pendek?
Berdasarkan data yang diberikan, kita perlu membandingkan tinggi semua roket. Namun, tanpa data tinggi semua roket, kita tidak dapat menentukan mana yang paling pendek. Jika diasumsikan bahwa roket yang tingginya belum diketahui adalah yang terpendek, maka itu adalah spekulasi.

Roket manakah yang tingginya masih belum diketahui?
Roket B memiliki tinggi yang belum diketahui.

Berapakah kira-kira tinggi roket tersebut?
Untuk memperkirakan tinggi Roket B, kita bisa melihat pola dari roket lain. Namun, tidak ada pola yang jelas dari data yang diberikan (Roket A: 150 m, Roket C: 200 m, Roket D: 180 m). Tanpa informasi tambahan atau konteks tentang bagaimana tinggi roket ditentukan, perkiraan yang akurat tidak dapat dibuat. Namun, jika kita mengasumsikan rentang umum dari roket yang diberikan, mungkin di sekitar 160-170 m, tetapi ini hanyalah tebakan.

Urutkan roket berdasarkan tingginya: dari yang paling pendek ke yang paling tinggi!
Untuk mengurutkannya, kita perlu mengetahui tinggi semua roket. Dari data yang ada:
Roket A: 150 m
Roket C: 200 m
Roket D: 180 m
Roket B: Tinggi tidak diketahui.

Jika kita hanya mengurutkan yang diketahui, urutannya adalah:
Roket A (150 m), Roket D (180 m), Roket C (200 m).

Tanpa tinggi Roket B, urutan lengkap tidak dapat diberikan. Jika kita harus menebak posisi Roket B berdasarkan data yang ada, dan jika kita mengasumsikan tingginya berada di antara yang lain, misalnya 170 m, maka urutan lengkapnya bisa menjadi: A, B, D, C.

Namun, penting untuk dicatat bahwa soal ini kurang informasi untuk memberikan jawaban yang pasti mengenai roket mana yang paling pendek dan perkiraan tinggi roket B.