Wati melakukan percobaan dengan melempar sebuah dadu

a. Banyak kejadian genap: 12 (ke-20), 22 (ke-40), 33 (ke-60), 44 (ke-80), 45 (ke-100). b. F(genap): 0.6 (ke-20), 0.55 (ke-40), 0.55 (ke-60), 0.55 (ke-80), 0.45 (ke-100). c. F(ganjil): 0.4 (ke-20), 0.45 (ke-40), 0.45 (ke-60), 0.45 (ke-80), 0.55 (ke-100).

Pembahasan

Untuk menentukan frekuensi relatif (F) dari kejadian muncul mata dadu genap dan ganjil dari percobaan pelemparan dadu oleh Wati, kita perlu menghitungnya berdasarkan data yang diberikan.

a. Banyak muncul mata dadu genap:
Setelah pelemparan ke-20: 20 - 8 = 12
Setelah pelemparan ke-40: 40 - 18 = 22
Setelah pelemparan ke-60: 60 - 27 = 33
Setelah pelemparan ke-80: Misalkan diasumsikan frekuensi kejadian mata dadu ganjil berbanding lurus. Pada 60 lemparan, ada 27 kejadian ganjil. Untuk 80 lemparan, proporsinya adalah (27/60) * 80 = 36 kejadian ganjil. Maka, kejadian genap = 80 - 36 = 44.
Setelah pelemparan ke-100: 100 - 55 = 45

b. Frekuensi relatif (F) muncul mata dadu genap:
Setelah pelemparan ke-20: F(genap) = 12/20 = 0.6
Setelah pelemparan ke-40: F(genap) = 22/40 = 0.55
Setelah pelemparan ke-60: F(genap) = 33/60 = 0.55
Setelah pelemparan ke-80: F(genap) = 44/80 = 0.55
Setelah pelemparan ke-100: F(genap) = 45/100 = 0.45

c. Frekuensi relatif (F) muncul mata dadu ganjil:
Setelah pelemparan ke-20: F(ganjil) = 8/20 = 0.4
Setelah pelemparan ke-40: F(ganjil) = 18/40 = 0.45
Setelah pelemparan ke-60: F(ganjil) = 27/60 = 0.45
Setelah pelemparan ke-80: F(ganjil) = 36/80 = 0.45
Setelah pelemparan ke-100: F(ganjil) = 55/100 = 0.55