Command Palette

Search for a command to run...

Kelas 7Kelas 8mathGeometri Dasar

Dari gambar berikut, jawablah pertanyaan di bawah

Pertanyaan

Dari gambar berikut, jawablah pertanyaan di bawah ini.Apakah sudut-sudut berikut ini pasangan sudut segaris?1) sudut 8 dan sudut 10 2) sudut 9 dan sudut 12 3) sudut 3 dan sudut 4

Solusi

Verified

Ya, sudut 3 dan sudut 4.

Pembahasan

Untuk menentukan apakah sudut-sudut yang diberikan adalah pasangan sudut segaris dari gambar, kita perlu memahami definisi sudut segaris. Sudut segaris (atau sudut berpelurus) adalah dua sudut yang berdekatan dan membentuk garis lurus. Jumlah kedua sudut tersebut adalah 180 derajat. Asumsi: Gambar yang dimaksud adalah gambar dua garis berpotongan yang membentuk delapan sudut, dengan penomoran sudut dari 1 hingga 8 secara berurutan mengelilingi titik potong. Mari kita analisis setiap pasangan sudut yang diberikan: 1) Sudut 8 dan Sudut 10: Dalam penomoran standar, jika kita memiliki dua garis berpotongan, sudut-sudutnya biasanya dinomori dari 1 sampai 4 di satu sisi titik potong, dan kemudian 5 sampai 8 di sisi lain, atau dinomori secara berurutan dari 1 hingga 8 mengelilingi titik potong. Jika kita mengasumsikan penomoran berurutan (misalnya, searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam) di sekitar titik potong: Anggap garis pertama membentuk sudut 1, 2, 3, 4. Dan garis kedua memotongnya. Atau, jika ada 4 garis yang membentuk banyak sudut. Namun, deskripsi "pasangan sudut segaris" paling umum mengacu pada dua garis berpotongan. Mari kita asumsikan dua garis berpotongan yang membentuk 8 sudut, dan penomoran sudut adalah sebagai berikut: Garis horizontal membentuk sudut 1 (kiri atas), 2 (kanan atas), 3 (kanan bawah), 4 (kiri bawah). Garis vertikal membentuk sudut 5 (atas), 6 (kanan), 7 (bawah), 8 (kiri). Ini adalah skema yang berbeda. Skema yang lebih umum untuk pasangan sudut segaris adalah: Garis lurus AB, dan titik O di atasnya. Sudut AOC dan COB adalah sudut segaris. Jika kita merujuk pada gambar dua garis berpotongan yang menghasilkan sudut 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8: Biasanya, sudut 1 dan 2 berdekatan dan membentuk sudut lurus (180°). Sudut 2 dan 3 berdekatan dan membentuk sudut lurus (180°). Sudut 3 dan 4 berdekatan dan membentuk sudut lurus (180°). Sudut 4 dan 1 berdekatan dan membentuk sudut lurus (180°). Selain itu, sudut-sudut yang berlawanan arah vertikal juga sama besar (misalnya, sudut 1 = sudut 3, sudut 2 = sudut 4). Jika ada dua garis berpotongan, dan sudut-sudutnya diberi nomor: Misal garis L1 dan L2 berpotongan di O. Sudut 1 (misal, atas kiri), Sudut 2 (atas kanan), Sudut 3 (bawah kanan), Sudut 4 (bawah kiri). Pasangan sudut segaris: (1, 2), (2, 3), (3, 4), (4, 1). Namun, soal menyebutkan sudut 8 dan sudut 10, serta sudut 9 dan sudut 12. Ini menunjukkan bahwa penomoran sudutnya mungkin berbeda dari skema standar dua garis berpotongan (yang hanya memiliki 4 sudut utama). Mungkin ada lebih dari dua garis, atau penomoran yang lebih kompleks. Jika kita mengasumsikan gambar tersebut adalah seperti yang umum diajarkan untuk sudut segaris, yaitu dua garis berpotongan: Misalkan garis L1 dan L2 berpotongan di titik O. Sudut-sudut yang terbentuk diberi nomor secara berurutan mengelilingi O. Skema 1: Sudut 1, 2, 3, 4 searah jarum jam di kuadran 1, 2, 3, 4. Dalam skema ini, pasangan sudut segaris adalah (1,2), (2,3), (3,4), (4,1). Skema 2: Dua garis berpotongan, dan sudut-sudutnya diberi nomor 1-8. Misalnya, garis horizontal AB dan garis vertikal CD berpotongan di O. Sudut 1 (di atas AO), Sudut 2 (di atas OB), Sudut 3 (di bawah OB), Sudut 4 (di bawah OA). Sudut 5 (di kiri AO), Sudut 6 (di kanan AO), Sudut 7 (di kanan OB), Sudut 8 (di kiri OB). Ini juga tidak cocok dengan penomoran 1-12. Kemungkinan besar, "gambar berikut" merujuk pada konfigurasi di mana ada beberapa garis, dan penomoran sudutnya seperti yang disebutkan. Tanpa gambar, kita harus mengasumsikan skema penomoran yang paling mungkin. Jika kita mengasumsikan dua garis berpotongan dan sudut-sudutnya dinomori 1 hingga 8: Biasanya, sudut segaris adalah sudut yang berdekatan pada satu garis lurus. Mari kita coba interpretasikan ulang berdasarkan nomor sudut yang sangat spesifik: Sudut 8 dan Sudut 10 Sudut 9 dan Sudut 12 Sudut 3 dan Sudut 4 Ini menyiratkan bahwa ada setidaknya 12 sudut yang diberi nomor. Jika kita punya dua garis berpotongan, mereka membentuk 4 wilayah (disebut sudut). Setiap wilayah biasanya diwakili oleh satu nomor, atau dibagi lagi. Jika kita menganggap dua garis berpotongan yang diberi label sudut secara ekstensif: Misalkan garis pertama membentuk sudut 1, 2, 3, 4. Dan garis kedua memotongnya. Kemungkinan lain: Ada satu garis lurus, dan beberapa sinar memancar dari satu titik di garis tersebut. Mari kita asumsikan skema standar dua garis berpotongan, dan sudut-sudut diberi nomor secara berurutan. Misal garis AB dan CD berpotongan di O. Sudut 1 (atas kiri), Sudut 2 (atas kanan), Sudut 3 (bawah kanan), Sudut 4 (bawah kiri). Jika ada tambahan penomoran, misalnya di dalam sudut tersebut. Jika kita fokus pada definisi sudut segaris: dua sudut yang bertetangga dan jumlahnya 180 derajat. Analisis setiap opsi: 1) Sudut 8 dan Sudut 10: Untuk menjadi sudut segaris, sudut 8 dan 10 harus berdekatan di sebuah garis lurus. Tanpa gambar, sulit untuk memverifikasi ini. 2) Sudut 9 dan Sudut 12: Sama seperti di atas, ini memerlukan kedekatan pada garis lurus. 3) Sudut 3 dan Sudut 4: Dalam skema penomoran standar dua garis berpotongan (seperti yang dijelaskan di atas), sudut 3 dan sudut 4 adalah sudut yang berdekatan dan membentuk garis lurus (garis bawah dari salah satu garis). Jadi, mereka adalah pasangan sudut segaris. Tanpa gambar, saya akan mengandalkan penomoran sudut yang paling umum terkait dengan "sudut segaris" yang melibatkan dua garis berpotongan. Jika kita mengasumsikan penomoran sudut mengikuti urutan: Sudut 1, Sudut 2, Sudut 3, Sudut 4, Sudut 5, Sudut 6, Sudut 7, Sudut 8, Sudut 9, Sudut 10, Sudut 11, Sudut 12. Dan ini adalah sudut-sudut yang terbentuk dari dua garis berpotongan. Dalam konfigurasi standar dua garis berpotongan, hanya ada 4 sudut utama. Jika ada lebih banyak nomor sudut, penataannya harus spesifik. Mari kita cari skema penomoran yang memungkinkan angka-angka tersebut. Misalkan dua garis berpotongan. Titik potongnya adalah O. Garis horizontal adalah AB, garis vertikal adalah CD. Mereka berpotongan di O. Sudut AOC = Sudut BOD = 90 derajat (jika tegak lurus) Sudut BOC = Sudut AOD = 90 derajat (jika tegak lurus) Jika garis tidak tegak lurus: Sudut 1 (misal, atas kiri), Sudut 2 (atas kanan), Sudut 3 (bawah kanan), Sudut 4 (bawah kiri). Sudut 1 + Sudut 2 = 180° Sudut 2 + Sudut 3 = 180° Sudut 3 + Sudut 4 = 180° Sudut 4 + Sudut 1 = 180° Jika nomor 8, 9, 10, 12 muncul, ini menyiratkan penomoran yang lebih kompleks. Mari kita asumsikan bahwa gambar tersebut adalah seperti ini: Garis horizontal AB, garis vertikal CD, berpotongan di O. Sudut di kuadran atas kiri diberi nomor: Sudut 1 (bagian atas), Sudut 2 (bagian bawah). Sudut di kuadran atas kanan diberi nomor: Sudut 3 (bagian atas), Sudut 4 (bagian bawah). Sudut di kuadran bawah kanan diberi nomor: Sudut 5 (bagian atas), Sudut 6 (bagian bawah). Sudut di kuadran bawah kiri diberi nomor: Sudut 7 (bagian atas), Sudut 8 (bagian bawah). Ini baru 8 sudut. Kalau ada 12 sudut, skema penomorannya harus sangat spesifik. Mari kita kembali ke opsi yang paling masuk akal jika "sudut segaris" adalah pertanyaan utamanya. 3) Sudut 3 dan Sudut 4: Jika kita mengasumsikan bahwa penomoran sudut berurutan pada salah satu garis lurus yang dibentuk oleh perpotongan dua garis, maka sudut 3 dan sudut 4 akan berdekatan dan membentuk garis lurus. Contoh penomoran: Garis L1 dan L2 berpotongan di O. Titik A di L1 kiri O, B di L1 kanan O. Titik C di L2 atas O, D di L2 bawah O. Sudut AOC = Sudut 1. Sudut COB = Sudut 2. Sudut BOD = Sudut 3. Sudut DOA = Sudut 4. Dalam skema ini, (1,2), (2,3), (3,4), (4,1) adalah pasangan sudut segaris. Jika soal memberikan nomor 8, 9, 10, 12, ini sangat mungkin merujuk pada skema penomoran yang berbeda. Namun, jika kita harus memilih salah satu yang paling mungkin menjadi pasangan sudut segaris berdasarkan skema standar: Pasangan (Sudut 3, Sudut 4) seringkali merupakan pasangan sudut segaris dalam banyak konfigurasi gambar geometri standar. Tanpa gambar, saya harus membuat asumsi tentang bagaimana sudut-sudut tersebut dinomori. Asumsi default: Dua garis berpotongan, dan sudut-sudutnya dinomori secara berurutan di sekitar titik potong. Dalam penomoran berurutan (misalnya, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8): Sudut 1 & 2 berdekatan di garis lurus. Sudut 2 & 3 berdekatan di garis lurus. Sudut 3 & 4 berdekatan di garis lurus. Sudut 4 & 1 berdekatan di garis lurus. Jika nomor 8, 9, 10, 12 digunakan, ini sangat menyiratkan skema penomoran yang tidak standar atau gambar yang lebih kompleks dari dua garis berpotongan. Namun, mari kita pertimbangkan arti "pasangan sudut segaris". Ini adalah dua sudut yang membentuk garis lurus. Jika kita menganggap penomoran yang mengelilingi titik potong: Jika garis pertama adalah AOB, dan garis kedua adalah COD berpotongan di O. Sudut AOC = Sudut 1. Sudut COB = Sudut 2. Sudut BOD = Sudut 3. Sudut DOA = Sudut 4. Dalam kasus ini, (1,2), (2,3), (3,4), (4,1) adalah pasangan sudut segaris. Jika penomoran adalah seperti yang diberikan (8, 9, 10, 12), dan ini adalah dari "gambar berikut", maka gambar tersebut sangat penting. Saya akan membuat asumsi yang paling umum untuk "sudut segaris" yang melibatkan penomoran sudut. Analisis ulang berdasarkan opsi: 1) Sudut 8 dan Sudut 10: Agar segaris, mereka harus bersebelahan pada garis lurus. 2) Sudut 9 dan Sudut 12: Agar segaris, mereka harus bersebelahan pada garis lurus. 3) Sudut 3 dan Sudut 4: Jika kita membayangkan dua garis berpotongan, dan sudut-sudutnya diberi nomor secara berurutan, maka sudut yang berurutan (misalnya 3 dan 4) akan membentuk sudut segaris. Jawaban yang paling mungkin benar adalah (3) Sudut 3 dan Sudut 4, dengan asumsi penomoran sudut standar. Jawaban: Ya, pasangan sudut 3 dan sudut 4 adalah pasangan sudut segaris. Penjelasan: Pasangan sudut segaris adalah dua sudut yang berdekatan dan membentuk garis lurus. Ini berarti jumlah ukuran kedua sudut tersebut adalah 180 derajat. Tanpa gambar spesifik, kita mengasumsikan skema penomoran sudut yang umum untuk dua garis yang berpotongan. Dalam skema ini, jika sudut-sudut diberi nomor secara berurutan di sekitar titik potong (misalnya, sudut 1, 2, 3, 4), maka sudut-sudut yang berurutan tersebut membentuk pasangan sudut segaris. Misalkan dua garis berpotongan di titik O. Jika sudut-sudutnya dinomori 1, 2, 3, dan 4 secara berurutan mengelilingi titik O, maka: - Sudut 1 dan Sudut 2 membentuk garis lurus. - Sudut 2 dan Sudut 3 membentuk garis lurus. - Sudut 3 dan Sudut 4 membentuk garis lurus. - Sudut 4 dan Sudut 1 membentuk garis lurus. Oleh karena itu, berdasarkan asumsi penomoran sudut yang umum, pasangan Sudut 3 dan Sudut 4 adalah pasangan sudut segaris. Untuk pasangan sudut 8 dan 10, serta 9 dan 12, tanpa melihat gambar, sulit untuk menentukan hubungan geometrisnya. Namun, jika penomoran sudutnya tidak berdekatan pada garis lurus, maka mereka bukan sudut segaris. Singkatnya: Ya, sudut 3 dan sudut 4 adalah pasangan sudut segaris. Metadata: Grades: 7, 8 Chapters: Geometri Dasar Topics: Sudut, Garis Lurus, Sudut Berpelurus Sections: Identifikasi Pasangan Sudut Type: QnA

Buka akses pembahasan jawaban

Topik: Garis Lurus, Sudut Berpelurus, Sudut
Section: Identifikasi Pasangan Sudut

Apakah jawaban ini membantu?

On This Page

Loading Related Questions...