Kelas 11Kelas 12mathStatistika Inferensial
Perhatikan gambar berikut. daerah penerimaan1. Kriteria
Pertanyaan
1. Berdasarkan konteks pengujian hipotesis, kriteria penerimaan H0 yang umum adalah jika statistik uji tidak jatuh pada daerah penolakan. Jika 'd' adalah nilai kritis, jelaskan bagaimana kriteria penerimaan H0 bisa berkaitan dengan perbandingan statistik uji dengan 'd'. 2. Jelaskan perbedaan antara uji satu arah dan uji dua arah dalam pengujian hipotesis.
Solusi
Verified
1. H0 diterima jika statistik uji berada di luar daerah penolakan (misalnya, statistik uji >= d untuk uji satu arah kanan atau statistik uji <= d untuk uji satu arah kiri). 2. Uji satu arah menguji perbedaan ke satu arah (lebih besar atau lebih kecil), sedangkan uji dua arah menguji perbedaan ke kedua arah.
Pembahasan
Soal ini berkaitan dengan pengujian hipotesis dalam statistik inferensial, khususnya terkait dengan penentuan keputusan berdasarkan statistik uji dan nilai kritis (dalam hal ini dilambangkan dengan 'd'). 1. Kriteria yang digunakan sesuai dengan gambar di atas adalah.... Gambar yang dirujuk tidak disertakan, namun berdasarkan pilihan jawaban, kita dapat menyimpulkan konteksnya. Dalam pengujian hipotesis, kita membandingkan statistik uji dengan nilai kritis untuk memutuskan apakah akan menolak atau menerima Hipotesis Nol (H0). Jika 'd' adalah nilai kritis, maka: - Jika statistik uji < d (untuk uji satu arah sisi kiri) atau statistik uji > d (untuk uji satu arah sisi kanan) atau |statistik uji| > d (untuk uji dua arah), maka H0 ditolak. - Sebaliknya, jika statistik uji tidak memenuhi kondisi penolakan, maka H0 diterima. Pilihan a: "terima H0 jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian lebih kecil dari d". Ini bisa benar jika ini adalah uji satu arah sisi kiri, di mana daerah penolakan adalah di ekor kiri (statistik uji < nilai kritis). Pilihan b: "terima H0 jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian lebih besar dari d". Ini bisa benar jika ini adalah uji satu arah sisi kanan, di mana daerah penolakan adalah di ekor kanan (statistik uji > nilai kritis). Pilihan c: "terima H0 jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian tidak sama dengan d". Ini tidak umum digunakan sebagai kriteria keputusan utama. Pilihan d: "terima H0 jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian sama dengan d". Ini juga tidak umum, karena nilai kritis biasanya membatasi daerah penolakan. Pilihan e: "terima H0 jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian sama dengan H1". H1 adalah Hipotesis Alternatif, bukan nilai statistik. Tanpa gambar, sulit untuk menentukan secara pasti. Namun, jika 'd' adalah batas daerah kritis, maka keputusan umumnya adalah menolak H0 jika statistik uji jatuh di daerah kritis. Sehingga, H0 diterima jika statistik uji TIDAK jatuh di daerah kritis. Asumsikan 'd' adalah batas tunggal (uji satu arah). Jika daerah kritis adalah statistik uji < d, maka kita menerima H0 jika statistik uji >= d. Jika daerah kritis adalah statistik uji > d, maka kita menerima H0 jika statistik uji <= d. Jika kita melihat pilihan a dan b, keduanya menawarkan kondisi untuk menerima H0. Pilihan a menyiratkan daerah penolakan adalah statistik uji > d, sehingga daerah penerimaan adalah statistik uji <= d (atau <d jika d adalah batas atas daerah penerimaan). Pilihan b menyiratkan daerah penolakan adalah statistik uji < d, sehingga daerah penerimaan adalah statistik uji >= d (atau >d jika d adalah batas bawah daerah penerimaan). Secara umum, jika 'd' adalah nilai kritis yang menandai batas daerah penolakan, maka kita menerima H0 jika statistik uji berada di luar daerah penolakan. Jika gambar menunjukkan daerah kritis di sebelah kiri nilai 'd', maka kriteria penolakan adalah statistik uji < d, dan kriteria penerimaan adalah statistik uji >= d. Jika gambar menunjukkan daerah kritis di sebelah kanan nilai 'd', maka kriteria penolakan adalah statistik uji > d, dan kriteria penerimaan adalah statistik uji <= d. Mari kita asumsikan pilihan yang paling masuk akal dalam konteks umum adalah salah satu dari a atau b, tergantung pada arah uji. 2. Jenis pengujian pada soal nomor 1 adalah.... Ini merujuk pada soal pertama yang dibahas (uji hipotesis). Pilihan: a. uji satu arah, yaitu arah kiri b. uji satu arah, yaitu arah kanan c. uji satu arah, yaitu arah tengah d. uji satu arah, yaitu arah terbatas e. uji dua arah Tanpa gambar spesifik dari soal nomor 1 (yang merujuk pada "gambar berikut"), kita tidak bisa menentukan jenis uji. Namun, uji satu arah (kiri atau kanan) dan uji dua arah adalah jenis pengujian yang umum. Uji satu arah fokus pada satu ekor distribusi (lebih besar atau lebih kecil dari nilai kritis), sedangkan uji dua arah fokus pada kedua ekor distribusi (berbeda dari nilai kritis). Jika kita mengasumsikan soal pertama membahas suatu kondisi di mana kita hanya tertarik pada apakah suatu parameter lebih besar atau lebih kecil dari nilai tertentu, maka itu adalah uji satu arah. Jika kita tertarik apakah parameter tersebut berbeda (baik lebih besar atau lebih kecil) dari nilai tertentu, itu adalah uji dua arah. Tanpa gambar, pertanyaan ini tidak dapat dijawab secara definitif.
Buka akses pembahasan jawaban
Topik: Pengujian Hipotesis
Section: Prosedur Pengujian Hipotesis, Jenis Uji Hipotesis
Apakah jawaban ini membantu?