Perhatikan gambar berikut! L M 1 2 3 4 Garis L sejajar

Sudut L3 adalah 75 derajat.

Pembahasan

Diketahui garis L sejajar dengan garis M. Terdapat sudut-sudut yang dibentuk oleh sebuah garis transversal (pemotong) yang memotong kedua garis sejajar tersebut.

Diketahui:
Sudut L1 = 75 derajat
Sudut L4 = 150 derajat (Ini tampaknya tidak konsisten dengan sifat sudut pada garis sejajar, atau mungkin merujuk pada sudut yang berbeda dari yang biasa diasosiasikan dengan penomoran 1, 2, 3, 4 di sekitar titik potong. Namun, jika kita mengasumsikan L1, L2, L3, L4 adalah sudut-sudut yang berdekatan di sekitar titik potong garis L dengan transversal, maka L1 dan L3 adalah sudut yang bertolak belakang jika transversal memotong L di satu titik, atau L1 dan L3 adalah sudut dalam bersebelahan jika L1 dan L3 berada di sisi yang berlawanan dari transversal dan di antara garis L dan M. Namun, berdasarkan penomoran umum, L1 dan L3 biasanya membentuk pasangan sudut bertolak belakang atau sudut yang berdekatan pada garis lurus).

Mari kita asumsikan penomoran standar di mana sudut-sudut pada garis L adalah sebagai berikut:
- Sudut 1 dan 2 berdekatan pada garis lurus.
- Sudut 1 dan 3 bertolak belakang.
- Sudut 2 dan 4 bertolak belakang.
- Sudut 1, 2, 3, 4 membentuk sudut-sudut di sekitar satu titik potong.

Jika L1 = 75 derajat, dan L1 serta L3 adalah sudut yang bertolak belakang (yang berarti mereka sama besar):
Maka L3 = L1 = 75 derajat.

Informasi L4 = 150 derajat tampaknya tidak relevan atau salah jika L1, L2, L3, L4 adalah sudut-sudut di sekitar satu titik potong. Jika L1 dan L4 adalah sudut yang berbeda, misalnya L1 adalah sudut dalam dan L4 adalah sudut luar yang bersebelahan, maka ada aturan hubungan antar sudut tersebut. Namun, tanpa gambar yang jelas atau definisi yang lebih spesifik tentang posisi sudut L1, L3, dan L4, kita mengacu pada hubungan sudut yang paling umum.

Asumsi paling logis adalah L1 dan L3 adalah sudut yang bertolak belakang.

Jadi, sudut L3 adalah 75 derajat.