Perhatikan gambar di bawah ini.Diketahui m sudut MNK=m

Perlu informasi tambahan untuk menentukan pasangan segitiga yang kongruen. Jika segitiga MNK kongruen dengan segitiga MLO, maka m sudut MOL = 110 derajat.

Pembahasan

Untuk menentukan sepasang segitiga yang kongruen dari informasi yang diberikan (m sudut MNK = m sudut MLO dan MN = LM), kita perlu menggunakan postulat kekongruenan segitiga.  Namun, tanpa informasi tambahan mengenai hubungan antara sisi atau sudut lain, kita tidak dapat secara definitif menyatakan sepasang segitiga yang kongruen.  Jika diasumsikan ada informasi tambahan dari gambar yang tidak disertakan di sini, dan kita ingin mencari kongruensi, kita bisa mempertimbangkan:
1. Sisi-Sudut-Sisi (SAS): Jika sudut MNK mengapit sisi MN dan LM, serta sudut MLO juga mengapit sisi LM, dan ada satu pasangan sisi lagi yang sama (misalnya NK = LO), maka segitiga MNK kongruen dengan segitiga MLO.
2. Sudut-Sisi-Sudut (ASA): Jika sisi MN dan LM adalah sisi di antara dua sudut yang diketahui, misalnya sudut KNM dan sudut MNK untuk segitiga MNK, dan sudut LOM serta MLO untuk segitiga MLO, dan MN = LM, maka segitiga MNK kongruen dengan segitiga MLO.
3. Sudut-Sudut-Sisi (AAS): Jika dua sudut dan satu sisi yang tidak diapitnya sama, misalnya sudut KNM, sudut MNK, dan sisi ML pada segitiga MNK, serta sudut LOM, sudut MLO, dan sisi MN pada segitiga MLO, maka segitiga MNK kongruen dengan segitiga MLO.

Untuk bagian b: Jika m sudut KMN = 28 derajat dan m sudut KNM = 110 derajat, maka dalam segitiga MNK, jumlah sudutnya adalah 180 derajat. Maka, m sudut NKM = 180 - 28 - 110 = 42 derajat.  Karena m sudut MNK = m sudut MLO (diberikan), dan jika kita mengasumsikan segitiga MNK kongruen dengan segitiga MLO (misalnya karena postulat ASA atau SAS jika ada sisi yang sama), maka m sudut MOL akan sama dengan m sudut KNM karena keduanya adalah sudut yang bersesuaian.  Jadi, m sudut MOL = 110 derajat. Namun, perlu dicatat bahwa tanpa informasi tambahan atau gambar, penentuan kongruensi dan nilai sudut MOL ini bersifat asumsi.