Seorang pemilik toko mencatat nomor sepatu yang terjual

Nomor sepatu yang paling banyak terjual adalah 33. Nomor sepatu yang kurang laku adalah 27, 28, 29, 35, 37, 38, 39, 40. Stok sepatu nomor 33 harus diperbanyak.

Pembahasan

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menganalisis data nomor sepatu yang terjual untuk menentukan frekuensi kemunculan setiap nomor sepatu.

Data nomor sepatu yang terjual:
33, 32, 31, 29, 28, 27, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 33, 32, 33, 34, 33, 36, 33, 42, 33.

Mari kita hitung frekuensi untuk setiap nomor sepatu:

*   Nomor 27: 1
*   Nomor 28: 1
*   Nomor 29: 1
*   Nomor 31: 2
*   Nomor 32: 3
*   Nomor 33: 6
*   Nomor 34: 2
*   Nomor 35: 1
*   Nomor 36: 2
*   Nomor 37: 1
*   Nomor 38: 1
*   Nomor 39: 1
*   Nomor 40: 1
*   Nomor 41: 1
*   Nomor 42: 2

Sekarang kita dapat menjawab pertanyaan:

1.  **Sepatu dengan nomor berapa yang paling banyak terjual?**
    Berdasarkan perhitungan frekuensi, nomor sepatu yang paling banyak terjual adalah **33**, dengan jumlah 6 pasang.

2.  **Sepatu dengan nomor berapa yang kurang laku?**
    Nomor sepatu yang paling sedikit terjual adalah nomor 27, 28, 29, 35, 37, 38, 39, dan 40, yang masing-masing hanya terjual 1 pasang. Ini berarti nomor-nomor tersebut adalah yang paling kurang laku.

3.  **Sepatu dengan nomor berapakah yang harus diperbanyak persediaannya oleh pemilik toko?**
    Pemilik toko sebaiknya memperbanyak persediaan sepatu dengan nomor yang paling banyak terjual, yaitu nomor **33**. Selain itu, sepatu dengan nomor 32 (terjual 3 pasang) dan nomor 36 (terjual 2 pasang) serta nomor 42 (terjual 2 pasang) juga memiliki permintaan yang cukup baik, sehingga bisa dipertimbangkan untuk menambah stoknya.