Command Palette

Search for a command to run...

Kelas SmamathLogika Matematika

Diberikan premis-premis sebagai berikut.Premis 1: Jika Siti

Pertanyaan

Diberikan premis-premis sebagai berikut.Premis 1: Jika Siti sakit, maka dia pergi ke dokter. Premis 2: Jika Siti pergi ke dokter, maka dia diberi obat. Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah ...

Solusi

Verified

Siti tidak sakit atau diberi obat.

Pembahasan

Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut dapat ditarik menggunakan aturan silogisme hipotetik. Premis 1: Jika P maka Q (Jika Siti sakit, maka dia pergi ke dokter). Premis 2: Jika Q maka R (Jika Siti pergi ke dokter, maka dia diberi obat). Kesimpulan: Jika P maka R (Jika Siti sakit, maka dia diberi obat). Namun, pilihan jawaban yang diberikan tidak secara langsung mencerminkan kesimpulan ini. Mari kita analisis pilihan yang ada: A. Siti tidak sakit atau diberi obat. (Tidak Q atau R) B. Siti sakit atau diberi obat. (P atau R) C. Siti tidak sakit atau tidak diberi obat. (Tidak P atau Tidak R) D. Siti sakit dan diberi obat. (P dan R) E. Siti tidak sakit dan tidak diberi obat. (Tidak P dan Tidak R) Jika kita menggunakan aturan disjungtif silogisme, kita perlu menegasikan salah satu bagian dari implikasi. Namun, tanpa informasi tambahan, kita tidak bisa langsung menyimpulkan A, B, C, D, atau E. Mari kita pertimbangkan kembali premisnya: Premis 1: Siti sakit -> Pergi ke dokter Premis 2: Pergi ke dokter -> Diberi obat Kesimpulan logis langsungnya adalah: Siti sakit -> Diberi obat. Ini berarti jika Siti sakit, maka dia pasti diberi obat. Ini tidak menyingkirkan kemungkinan bahwa Siti tidak sakit tetapi tetap diberi obat, atau Siti sakit dan tidak diberi obat (yang bertentangan dengan kesimpulan logis langsung). Pilihan D "Siti sakit dan diberi obat" adalah kemungkinan jika Siti sakit, tetapi tidak mencakup kasus jika Siti tidak sakit. Pilihan yang paling mendekati kesimpulan logis "Jika Siti sakit, maka dia diberi obat" adalah dengan menggunakan kontraposisi atau mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Namun, dalam konteks soal pilihan ganda, kita mencari kesimpulan yang paling pasti atau yang paling mencerminkan struktur logika. Jika kita melihat struktur "Jika P maka Q" dan "Jika Q maka R", kesimpulan "Jika P maka R" adalah valid. Yang mana berarti "Jika Siti sakit, maka dia diberi obat". Pilihan yang paling cocok yang bisa diturunkan dari "Jika Siti sakit, maka dia diberi obat" adalah jika Siti sakit, maka dia diberi obat. Ini tidak berarti dia pasti sakit dan pasti diberi obat. Mari kita gunakan tabel kebenaran atau penalaran. Jika Siti sakit (P) maka diberi obat (R). Jika P benar, maka R benar. Jika P salah, R bisa benar atau salah. Jadi, kita tidak bisa menyimpulkan "Siti sakit DAN diberi obat". Kita juga tidak bisa menyimpulkan "Siti TIDAK sakit DAN TIDAK diberi obat". Mari kita perhatikan pilihan B: "Siti sakit ATAU diberi obat". Jika Siti sakit (P benar), maka dia diberi obat (R benar). Maka P atau R (Benar atau Benar) adalah Benar. Jika Siti TIDAK sakit (P salah), dia mungkin diberi obat (R benar). Maka P atau R (Salah atau Benar) adalah Benar. Jika Siti TIDAK sakit (P salah), dia mungkin TIDAK diberi obat (R salah). Maka P atau R (Salah atau Salah) adalah Salah. Jadi, B bukan kesimpulan yang selalu benar. Mari kita perhatikan pilihan E: "Siti tidak sakit dan tidak diberi obat". Ini adalah negasi dari "Siti sakit atau diberi obat". Ada kemungkinan terjadi kekeliruan dalam perumusan soal atau pilihan jawaban, karena kesimpulan logis langsung dari premis tersebut adalah "Jika Siti sakit, maka dia diberi obat". Namun, jika kita menginterpretasikan soal ini sebagai pencarian kesimpulan yang paling mungkin atau yang sesuai dengan salah satu bentuk penalaran, mari kita coba pendekatan lain. Dalam logika proposisi, dari P -> Q dan Q -> R, kita dapat menyimpulkan P -> R. Ini adalah silogisme hipotetik. Jadi, "Jika Siti sakit, maka dia diberi obat." Sekarang, mari kita lihat pilihan jawaban lagi: A. Siti tidak sakit atau diberi obat. (~P v R) B. Siti sakit atau diberi obat. (P v R) C. Siti tidak sakit atau tidak diberi obat. (~P v ~R) D. Siti sakit dan diberi obat. (P ^ R) E. Siti tidak sakit dan tidak diberi obat. (~P ^ ~R) Kesimpulan "Jika Siti sakit, maka dia diberi obat" setara dengan "Siti tidak sakit atau diberi obat" (~P v R). Ini adalah kontrapositif dari implikasi tersebut. Jika P -> R, maka ~R -> ~P. Dan P -> R juga setara dengan ~P v R. Oleh karena itu, pilihan A adalah kesimpulan yang sah secara logis.
Topik: Silogisme
Section: Silogisme Hipotetik

Apakah jawaban ini membantu?

On This Page

Loading Related Questions...