Numa Jumiah (1, p) Hendri 1.500.000 Indra 1.250.000 Bimo

Diagram batang cocok untuk perbandingan langsung, diagram garis untuk tren (jika ada dimensi waktu), dan diagram lingkaran untuk proporsi dari keseluruhan.

Pembahasan

Data penghasilan lima orang karyawan adalah sebagai berikut:
- Numa Jumiah: Rp 1.500.000
- Hendri: Rp 1.250.000
- Indra: Rp 1.000.000
- Bimo: Rp 1.750.000
- Nugroho: Rp 1.800.000
- Jafar: Rp 1.750.000

Berdasarkan data tersebut, dapat digambarkan dalam beberapa jenis diagram:

a. Diagram Batang:
Diagram batang sangat cocok untuk membandingkan nilai-nilai dari kategori yang berbeda (dalam hal ini, karyawan). Sumbu horizontal akan mewakili nama karyawan, dan sumbu vertikal akan mewakili jumlah penghasilan. Setiap karyawan akan memiliki batang yang tingginya sesuai dengan penghasilannya.

b. Diagram Garis:
Diagram garis biasanya digunakan untuk menunjukkan tren data dari waktu ke waktu. Jika data penghasilan ini diambil pada periode waktu yang berbeda atau jika kita ingin melihat tren penghasilan antar karyawan secara berurutan (misalnya, diurutkan berdasarkan jumlah penghasilan), maka diagram garis bisa digunakan. Namun, untuk data tunggal seperti ini tanpa dimensi waktu, diagram garis kurang informatif dibandingkan diagram batang atau lingkaran.

c. Diagram Lingkaran:
Diagram lingkaran (atau diagram pai) digunakan untuk menunjukkan proporsi atau persentase dari keseluruhan. Untuk menggunakan diagram lingkaran, kita perlu menghitung total penghasilan semua karyawan, kemudian menghitung persentase penghasilan masing-masing karyawan dari total tersebut. Setiap irisan dalam lingkaran akan mewakili proporsi penghasilan seorang karyawan.

Total Penghasilan = 1.500.000 + 1.250.000 + 1.000.000 + 1.750.000 + 1.800.000 + 1.750.000 = 9.250.000

Contoh perhitungan persentase untuk Numa Jumiah:
Persentase Numa Jumiah = (1.500.000 / 9.250.000) * 100% ≈ 16.22%

Setiap karyawan akan memiliki irisan dalam diagram lingkaran yang ukurannya sebanding dengan persentase penghasilannya.