Command Palette

Search for a command to run...

Kelas 9Kelas 8mathGeometri

Perhatikan persegi PQRS di samping.Diketahui persegi PQRS

Pertanyaan

Perhatikan persegi PQRS. Diketahui persegi PQRS dengan ST=RU. a. Tunjukkan bahwa segitiga QRU dan segitiga RST kongruen. b. Jika panjang sisi persegi 12 cm, RU=ST=5 cm, dan luas segitiga UOR=12 cm^2, tentukan luas daerah yang diarsir.

Solusi

Verified

a. Segitiga QRU dan RST kongruen berdasarkan kriteria SAS. b. Luas daerah yang diarsir adalah 48 cm^2.

Pembahasan

a. Menunjukkan bahwa segitiga QRU dan segitiga RST kongruen: Diketahui persegi PQRS, yang berarti semua sisinya sama panjang (PQ = QR = RS = SP) dan semua sudutnya siku-siku (90 derajat). Diketahui juga bahwa ST = RU. Perhatikan segitiga QRU dan segitiga RST: 1. Sisi QR = RS (sisi persegi). 2. Sudut R = Sudut S = 90 derajat (sudut persegi). 3. Sisi RU = ST (diketahui). Menurut kriteria kekongruenan Sisi-Sudut-Sisi (SAS), karena dua sisi dan sudut yang diapitnya pada segitiga QRU sama dengan dua sisi dan sudut yang diapitnya pada segitiga RST, maka kedua segitiga tersebut kongruen (ΔQRU ≅ ΔRST). b. Menentukan luas daerah yang diarsir: Diketahui: Panjang sisi persegi = 12 cm. RU = ST = 5 cm. Luas segitiga UOR = 12 cm^2. Luas daerah yang diarsir adalah luas persegi PQRS dikurangi luas segitiga QOR dan luas segitiga ROS. Atau, luas daerah yang diarsir adalah luas segitiga QRU + luas segitiga RST - luas segitiga UOR (bagian yang tumpang tindih). Namun, cara yang lebih mudah adalah luas persegi dikurangi luas dua segitiga yang tidak diarsir (QOR dan ROS). Karena ΔQRU ≅ ΔRST, maka: QU = RT ∠RUQ = ∠STR ∠QRU = ∠RST = 90° Untuk mencari luas daerah yang diarsir, kita perlu menghitung luas segitiga QOR dan ROS. Atau, kita bisa menghitung luas segitiga QRU dan RST, lalu mengurangi daerah tumpang tindih (segitiga UOR). Luas persegi PQRS = sisi * sisi = 12 cm * 12 cm = 144 cm^2. Luas segitiga QRU = 1/2 * alas * tinggi = 1/2 * QR * RU = 1/2 * 12 cm * 5 cm = 30 cm^2. Karena ΔQRU ≅ ΔRST, maka Luas segitiga RST = 30 cm^2. Daerah yang diarsir adalah gabungan dari segitiga QRU dan RST, tetapi segitiga UOR dihitung dua kali. Jadi, Luas daerah yang diarsir = Luas ΔQRU + Luas ΔRST - Luas ΔUOR. Luas daerah yang diarsir = 30 cm^2 + 30 cm^2 - 12 cm^2 = 60 cm^2 - 12 cm^2 = 48 cm^2. Mari kita verifikasi dengan cara lain: Luas daerah yang diarsir = Luas Persegi - Luas Segitiga QOR - Luas Segitiga ROS. Kita perlu mencari panjang QU dan PS untuk menghitung luas segitiga QOR dan ROS. Karena ST = 5 cm, maka PT = PQ - ST = 12 cm - 5 cm = 7 cm. Karena RU = 5 cm, maka PS = QR = 12 cm. QU = PQ - PU. Kita perlu PU. Karena ΔQRU ≅ ΔRST, maka QU = RT. RT = RS - ST = 12 - 5 = 7 cm. (Ini salah, T ada di RS). Perhatikan sisi-sisi: RS = 12. ST = 5. Maka RT = RS - ST = 12 - 5 = 7. PQ = 12. RU = 5. Maka QU = PQ - PU. Kita perlu PU. Jika ST = 5 pada sisi RS, maka T adalah titik pada RS. Jika RU = 5 pada sisi QR, maka U adalah titik pada QR. Dalam ΔRST, RS = 12, ST = 5, ∠S = 90°. Dalam ΔQRU, QR = 12, RU = 5, ∠R = 90°. Ini adalah segitiga siku-siku. Untuk mencari luas daerah yang diarsir, kita bisa menghitung: Luas persegi - Luas segitiga yang tidak diarsir. Segitiga yang tidak diarsir adalah ΔQOU dan ΔSOT, di mana O adalah perpotongan diagonal RU dan ST. Ini juga salah. O adalah perpotongan diagonal RU dan ST. Ini salah, O adalah perpotongan diagonal PR dan QS. Dalam soal ini, O adalah perpotongan dari RU dan ST. Ini tidak mungkin karena RU dan ST adalah segmen garis yang membentuk segitiga. Asumsi: O adalah perpotongan diagonal persegi PQRS. Mari kita ulangi: Dalam persegi PQRS, ST=RU. Segitiga QRU dan Segitiga RST kongruen (SAS, karena QR=RS, ∠R=∠S=90°, RU=ST). Luas daerah yang diarsir = Luas ΔQRU + Luas ΔRST - Luas ΔUOR (karena UOR adalah daerah irisan). Luas ΔQRU = 1/2 * QR * RU = 1/2 * 12 * 5 = 30 cm^2. Luas ΔRST = 1/2 * RS * ST = 1/2 * 12 * 5 = 30 cm^2. Untuk mencari luas ΔUOR, kita perlu koordinat atau panjang alas dan tinggi. Dalam ΔQRU, gunakan teorema Pythagoras untuk mencari QU: QS^2 = QR^2 + RU^2 QS^2 = 12^2 + 5^2 = 144 + 25 = 169 QS = 13 cm. (Ini bukan QS, ini adalah diagonal UR). Panjang diagonal UR = sqrt(12^2 + 5^2) = sqrt(144+25) = sqrt(169) = 13 cm. Dalam ΔRST, gunakan teorema Pythagoras untuk mencari RT: RT^2 = RS^2 + ST^2 RT^2 = 12^2 + 5^2 = 144 + 25 = 169 RT = 13 cm. Ini berarti segitiga QRU dan RST adalah segitiga siku-siku di R dan S. Mari kita perjelas penamaan: Persegi PQRS. ST=RU. S dan T ada di sisi yang sama? U dan R ada di sisi yang sama? Asumsi: U adalah titik pada sisi QR, sehingga RU adalah bagian dari QR. ST adalah segmen garis. Berdasarkan gambar implisit (yang tidak ada di sini), kita asumsikan: U adalah titik pada sisi QR, sehingga QU = PQ - RU = 12 - 5 = 7 cm. (Jika RU adalah panjang dari Q ke U, maka QU=5). Jika RU = 5 adalah panjang dari R ke U, maka U ada pada QR. Sisi PQ, QR, RS, SP. U pada QR, RU=5. Maka QU = QR - RU = 12 - 5 = 7. ST=RU=5. T harus berada pada sisi yang berdekatan dengan S. Misalkan T pada RS, sehingga ST=5. Maka RT = RS - ST = 12 - 5 = 7. Dengan asumsi ini: Segitiga QRU: alas QR=12, tinggi RU=5. Luas = 1/2 * 12 * 5 = 30. Segitiga RST: alas RS=12, tinggi ST=5. Luas = 1/2 * 12 * 5 = 30. Namun, soal menyatakan segitiga QRU dan RST kongruen. Ini berarti: QR = RS (sisi persegi) ∠R = ∠S (sudut persegi) RU = ST (diketahui) Ini berarti: U ada pada sisi QR. ST adalah segmen pada sisi yang berdekatan dengan S. Jika U pada QR, maka RU adalah panjang dari R ke U, jadi U ada di antara Q dan R. Jika ST pada RS, maka ST adalah panjang dari S ke T, jadi T ada di antara R dan S. Dalam ΔQRU: sisi QR=12, RU=5. Sudut di R adalah 90°. Dalam ΔRST: sisi RS=12, ST=5. Sudut di S adalah 90°. Ini tidak membuat kedua segitiga kongruen dengan SAS. Agar kongruen dengan SAS, harusnya: QR = RS ∠R = ∠S RU = ST Jika U pada QR dan T pada RS: QRU: Sisi QR, RU, dan sudut di R. RST: Sisi RS, ST, dan sudut di S. Agar kongruen, RU harus sama dengan ST. Ini sudah diberikan. Namun, perhatikan bahwa segitiga RST seharusnya menggunakan sisi RS dan RT, atau QR dan QU. Kemungkinan interpretasi lain: Dalam persegi PQRS, U adalah titik pada QR dan T adalah titik pada RS. Diketahui RU = ST = 5 cm. a. Tunjukkan bahwa segitiga QRU dan segitiga PST kongruen. QR = PS (sisi persegi) ∠R = ∠P = 90° RU = PT (karena ST=5 dan PT=RS-ST = 12-5=7 atau ST=5 dan PT=PQ-ST=12-5=7) Ini tidak kongruen. Mari ikuti soal persis: Segitiga QRU dan segitiga RST kongruen. QR = RS ∠R = ∠S RU = ST Ini berarti: Pada ΔQRU, sisi yang mengapit sudut R adalah QR dan RU. Pada ΔRST, sisi yang mengapit sudut S adalah RS dan ST. Ini hanya mungkin jika: U adalah titik pada QR, sehingga RU adalah panjang dari R ke U. ST adalah segmen garis, tetapi untuk kongruensi SAS, T harus berada pada sisi yang berdekatan dengan S. Jika U ada pada QR, maka RU = 5. QU = 12 - 5 = 7. Jika T ada pada RS, maka ST = 5. RT = 12 - 5 = 7. Untuk ΔQRU: QR=12, RU=5, ∠R=90°. Untuk ΔRST: RS=12, ST=5, ∠S=90°. Ini berarti kedua segitiga siku-siku dengan sisi-sisi 12 dan 5. Luas daerah yang diarsir: Daerah yang diarsir = Luas persegi - Luas ΔQUO - Luas ΔSTO? Jika O adalah perpotongan diagonal PR dan QS. Kita perlu koordinat. Misal P=(0,12), Q=(0,0), R=(12,0), S=(12,12). Jika U pada QR, RU=5. Maka U = (5,0). Jika T pada RS, ST=5. Maka T = (12, 7). Segitiga QRU: Q=(0,0), R=(12,0), U=(5,0). Ini tidak membentuk segitiga, U ada di QR. Interpretasi yang paling masuk akal untuk kongruensi SAS: U ada pada QR, RU = 5. V ada pada RS, RV = 5. Segitiga QRU dan Segitiga RSV kongruen. Soal menyatakan: Segitiga QRU dan Segitiga RST kongruen. Ini berarti U ada pada QR, dan T ada pada RS. QR = 12, RU = 5. Maka U berada pada QR. RS = 12, ST = 5. Maka T berada pada RS. a. Menunjukkan kekongruenan: QR = RS (sisi persegi) ∠R = ∠S (sudut persegi) RU = ST (diketahui) Ini adalah SAS, sehingga ΔQRU ≅ ΔRST. b. Luas daerah yang diarsir: Daerah yang diarsir adalah gabungan dari ΔQRU dan ΔRST. Luas ΔQRU = 1/2 * QR * RU = 1/2 * 12 * 5 = 30 cm^2. Luas ΔRST = 1/2 * RS * ST = 1/2 * 12 * 5 = 30 cm^2. Namun, ada daerah yang tumpang tindih, yaitu ΔUOR, di mana O adalah perpotongan diagonal. Ini asumsi bahwa O adalah perpotongan diagonal. Jika O adalah perpotongan diagonal, maka O = (6,6) jika Q=(0,0), R=(12,0), S=(12,12), P=(0,12). U pada QR, RU=5. R=(12,0), Q=(0,0). U = (7,0). T pada RS, ST=5. R=(12,0), S=(12,12). T = (12, 7). Segitiga QRU: Q(0,0), R(12,0), U(7,0). Ini tidak benar, U pada QR. Jika U pada QR, dan RU=5, maka U = (12-5, 0) = (7,0). Jika T pada RS, dan ST=5, maka T = (12, 12-5) = (12, 7). Luas ΔQRU = 1/2 * alas * tinggi = 1/2 * QR * RU = 1/2 * 12 * 5 = 30. Ini salah, RU bukan tinggi jika QR alasnya. Luas ΔQRU = 1/2 * QR * tinggi dari U ke QR (yang 0). Mari gunakan sisi-sisi yang tegak lurus: Dalam ΔQRU, siku-siku di R. Sisi QR=12, RU=5. Dalam ΔRST, siku-siku di S. Sisi RS=12, ST=5. Daerah yang diarsir adalah gabungan dari kedua segitiga ini. Luas gabungan = Luas ΔQRU + Luas ΔRST - Luas irisan. Irisan adalah segitiga UOR. O adalah perpotongan diagonal. Kita perlu koordinat O, U, dan T untuk menghitung luas ΔUOR. O = (6,6). U = (7,0). T = (12,7). Luas ΔUOR dengan koordinat: 1/2 |x_O(y_U - y_T) + x_U(y_T - y_O) + x_T(y_O - y_U)| = 1/2 |6(0 - 7) + 7(7 - 6) + 12(6 - 0)| = 1/2 |6(-7) + 7(1) + 12(6)| = 1/2 |-42 + 7 + 72| = 1/2 |-42 + 79| = 1/2 |37| = 18.5 cm^2. Luas daerah yang diarsir = Luas ΔQRU + Luas ΔRST - Luas ΔUOR Luas daerah yang diarsir = 30 cm^2 + 30 cm^2 - 18.5 cm^2 = 60 - 18.5 = 41.5 cm^2. Namun, soal memberikan Luas segitiga UOR = 12 cm^2. Ini berarti asumsi saya tentang O atau U, T salah. Mari gunakan informasi yang diberikan: Luas segitiga UOR = 12 cm^2. a. Kekongruenan: Kita telah menunjukkan ΔQRU ≅ ΔRST menggunakan SAS (QR=RS, ∠R=∠S, RU=ST). b. Luas daerah yang diarsir: Daerah yang diarsir adalah gabungan dari ΔQRU dan ΔRST. Karena ada daerah irisan (ΔUOR), maka Luas daerah yang diarsir = Luas ΔQRU + Luas ΔRST - Luas ΔUOR. Luas ΔQRU = 1/2 * alas * tinggi = 1/2 * QR * RU = 1/2 * 12 * 5 = 30 cm^2. Luas ΔRST = 1/2 * RS * ST = 1/2 * 12 * 5 = 30 cm^2. Luas daerah yang diarsir = 30 cm^2 + 30 cm^2 - 12 cm^2 (diberikan). Luas daerah yang diarsir = 60 cm^2 - 12 cm^2 = 48 cm^2. Verifikasi dengan informasi tambahan: Luas persegi = 144 cm^2. Kita perlu mencari luas daerah yang TIDAK diarsir. Daerah yang tidak diarsir adalah segitiga QUO dan segitiga STO (dan mungkin segitiga lain tergantung penempatan). Jika O adalah perpotongan diagonal, U pada QR, T pada RS. QU = 12 - 5 = 7 cm. RT = 12 - 5 = 7 cm. Luas ΔQRU = 30. Luas ΔRST = 30. Jika kita menghitung luas daerah yang tidak diarsir: Luas ΔQOU: Perlu alas QU = 7. Tinggi dari O ke QR. Jika O=(6,6) dan QR sepanjang sumbu x dari 0 sampai 12, maka tingginya adalah 6. Luas ΔQOU = 1/2 * QU * tinggi = 1/2 * 7 * 6 = 21 cm^2. Luas ΔRTO: Perlu alas RT = 7. Tinggi dari O ke RS. Jika RS adalah garis x=12 dari y=0 sampai y=12, maka jarak O(6,6) ke garis x=12 adalah 12-6 = 6. Luas ΔRTO = 1/2 * RT * tinggi = 1/2 * 7 * 6 = 21 cm^2. Luas daerah yang diarsir = Luas Persegi - Luas ΔQOU - Luas ΔRTO Luas daerah yang diarsir = 144 - 21 - 21 = 144 - 42 = 102 cm^2. Ini berbeda dengan 48 cm^2. Mari kita lihat kembali soal. Persegi PQRS. ST=RU. Segitiga QRU dan Segitiga RST kongruen. Ini berarti, Pada ΔQRU, sisi QR dan RU mengapit ∠R. Pada ΔRST, sisi RS dan ST mengapit ∠S. Karena QR=RS, ∠R=∠S, dan RU=ST, maka kedua segitiga kongruen berdasarkan SAS. Luas daerah yang diarsir = Luas ΔQRU + Luas ΔRST - Luas Irisan (ΔUOR). Luas ΔQRU = 1/2 * QR * RU = 1/2 * 12 * 5 = 30. Luas ΔRST = 1/2 * RS * ST = 1/2 * 12 * 5 = 30. Diberikan Luas ΔUOR = 12. Maka Luas daerah yang diarsir = 30 + 30 - 12 = 48 cm^2. Asumsi penempatan titik: U pada QR sehingga RU = 5 (jarak dari R ke U). ST adalah segmen pada sisi RS, sehingga ST = 5 (jarak dari S ke T). Ini berarti T pada RS, dan jarak dari R ke T adalah RT = RS - ST = 12 - 5 = 7. Ini bertentangan dengan syarat kekongruenan SAS jika sisi yang diapit adalah QR, RU untuk segitiga pertama dan RS, ST untuk segitiga kedua. Agar SAS berlaku, RU harus sama dengan sisi yang diapit di segitiga kedua, yaitu ST. Dan sisi yang diapit di segitiga pertama adalah QR, dan di segitiga kedua adalah RS. Jika U pada QR, RU=5. Jika T pada RS, ST=5. Segitiga QRU: QR=12, RU=5, ∠R=90°. Segitiga RST: RS=12, ST=5, ∠S=90°. Ini benar-benar dua segitiga siku-siku yang kongruen. Luas daerah yang diarsir adalah gabungan dari kedua segitiga ini. Luas = Luas ΔQRU + Luas ΔRST - Luas Irisan (ΔUOR). Dengan Luas ΔQRU = 30, Luas ΔRST = 30, dan Luas ΔUOR = 12 (diberikan). Luas yang diarsir = 30 + 30 - 12 = 48 cm^2. Ini adalah jawaban yang paling konsisten dengan informasi yang diberikan.

Buka akses pembahasan jawaban

Topik: Kekongruenan Segitiga, Luas Segitiga
Section: Bangun Datar

Apakah jawaban ini membantu?

On This Page

Loading Related Questions...