Saya pernah meminjam vang sebesar Rp 20.000.000,00 dari BRI
Pertanyaan
Saya pernah meminjam uang sebesar Rp 20.000.000,00 dari BRI dengan bunga 24% pertahun. Uang tersebut akan saya kembalikan dengan cara mengangsur tiap bulan selama 2 tahun (24 angsuran). BRI menetapkan angsurannya dengan rumus: Pokok Pinjaman + Bunga Pinjaman/ Banyak Angsuran = 20.000.000 + 2 x 24% x 20.000.000/24 = Rp 1.234.000,00. Perhitungan seperti ini mereka sebut dengan sistem plat. Jika saya membayar tepat waktu untuk enam bulan berturut-turut maka saya diberi bonus sebesar satu kali angsuran. Dengan sistem ini saya membayar bunga atas utang yang sudah terbayar. 1. Jika sekiranya saya melunasi utang saya secara anuitas, tentukanlah besar anuitas yang harus saya setor setiap bulan. 2. Apakah bonus yang saya terima, dapat mengembalikan uang saya yaitu pembayaran bunga atas utang yang sudah terbayar? 3. Buatlah kesimpulan apa saya diuntungkan atau dirugikan dengan membandingkan sistem plat BRI berikut bonusnya dengan sistem anuitas (cara yang benar dalam melunasi utang).
Solusi
Sistem anuitas lebih menguntungkan karena total bunga yang dibayar lebih kecil.
Pembahasan
Mari kita analisis perhitungan angsuran BRI dengan sistem plat: Pokok Pinjaman = Rp 20.000.000,00 Bunga per tahun = 24% Jangka waktu = 2 tahun = 24 bulan Bunga total = 2 x 24% x Rp 20.000.000,00 = Rp 9.600.000,00 Angsuran per bulan (sistem plat) = (Pokok Pinjaman + Bunga Total) / Banyak Angsuran = (Rp 20.000.000,00 + Rp 9.600.000,00) / 24 = Rp 29.600.000,00 / 24 = Rp 1.233.333,33 (terdapat selisih sedikit dengan contoh soal, kemungkinan pembulatan). Mari kita gunakan Rp 1.233.333,33 sebagai angsuran. 1. Perhitungan Anuitas: Dalam sistem anuitas, setiap angsuran terdiri dari bagian pokok pinjaman dan bagian bunga, di mana total pembayaran setiap bulan sama. Rumus anuitas adalah: A = P [ i(1 + i)^n ] / [ (1 + i)^n – 1] Di mana: A = Anuitas (besar angsuran per bulan) P = Pokok Pinjaman = Rp 20.000.000,00 i = Suku bunga per bulan = 24% per tahun / 12 bulan = 2% = 0,02 n = Jumlah angsuran = 24 bulan A = 20.000.000 [ 0,02(1 + 0,02)^24 ] / [ (1 + 0,02)^24 – 1] A = 20.000.000 [ 0,02(1,02)^24 ] / [ (1,02)^24 – 1] A = 20.000.000 [ 0,02 * 1,608437 ] / [ 1,608437 – 1] A = 20.000.000 [ 0,03216874 ] / [ 0,608437 ] A = 20.000.000 * 0,052871 A ≈ Rp 1.057.420,00 Jadi, besar anuitas yang harus Anda setor setiap bulan adalah sekitar Rp 1.057.420,00. 2. Analisis Bonus: Sistem plat BRI memberikan bonus satu kali angsuran jika membayar tepat waktu selama enam bulan berturut-turut. Besar bonus adalah Rp 1.233.333,33. Dengan sistem anuitas, Anda membayar bunga atas sisa pokok pinjaman yang belum terbayar. Pada sistem plat, Anda membayar bunga yang sama setiap bulan sebesar (Rp 9.600.000,00 / 24) = Rp 400.000,00. Ini berarti Anda membayar bunga yang tetap, terlepas dari sisa pokok pinjaman Anda. Mari kita hitung total bunga yang dibayar dengan sistem plat: Total pembayaran = 24 bulan * Rp 1.233.333,33 = Rp 29.600.000,00 Total bunga = Total pembayaran - Pokok Pinjaman = Rp 29.600.000,00 - Rp 20.000.000,00 = Rp 9.600.000,00. Dengan bonus, Anda menerima Rp 1.233.333,33. Apakah bonus ini mengembalikan pembayaran bunga atas utang yang sudah terbayar? Bonus ini adalah pengurang total pembayaran Anda, bukan pengembalian bunga secara spesifik. Namun, secara efektif, bonus ini mengurangi total biaya pinjaman Anda. Perbandingan bunga yang dibayar dalam 6 bulan pertama: Sistem Plat: 6 bulan * Rp 400.000,00 = Rp 2.400.000,00 Sistem Anuitas: Pada bulan pertama, bunga adalah 2% dari Rp 20.000.000,00 = Rp 400.000,00. Namun, pada bulan-bulan berikutnya, bunga akan menurun karena pokok pinjaman berkurang. Mari kita lihat struktur anuitas untuk 6 bulan pertama: Bulan 1: Pokok = Rp 1.057.420 - Rp 400.000 (bunga) = Rp 657.420. Sisa pokok = Rp 20.000.000 - Rp 657.420 = Rp 19.342.580. Bulan 2: Bunga = 2% * Rp 19.342.580 = Rp 386.851,6. Pokok = Rp 1.057.420 - Rp 386.851,6 = Rp 670.568,4. Sisa pokok = Rp 18.672.011,6. Bulan 3: Bunga = 2% * Rp 18.672.011,6 = Rp 373.440,2. Pokok = Rp 1.057.420 - Rp 373.440,2 = Rp 683.979,8. Sisa pokok = Rp 17.988.031,8. Bulan 4: Bunga = 2% * Rp 17.988.031,8 = Rp 359.760,6. Pokok = Rp 1.057.420 - Rp 359.760,6 = Rp 697.659,4. Sisa pokok = Rp 17.290.372,4. Bulan 5: Bunga = 2% * Rp 17.290.372,4 = Rp 345.807,4. Pokok = Rp 1.057.420 - Rp 345.807,4 = Rp 711.612,6. Sisa pokok = Rp 16.578.759,8. Bulan 6: Bunga = 2% * Rp 16.578.759,8 = Rp 331.575,2. Pokok = Rp 1.057.420 - Rp 331.575,2 = Rp 725.844,8. Sisa pokok = Rp 15.852.915. Total bunga dalam 6 bulan (anuitas) = Rp 400.000 + Rp 386.851,6 + Rp 373.440,2 + Rp 359.760,6 + Rp 345.807,4 + Rp 331.575,2 ≈ Rp 2.197.435 Bonus Rp 1.233.333,33 jelas tidak mengembalikan seluruh bunga yang dibayar pada 6 bulan pertama (Rp 2.197.435). Namun, bonus ini mengurangi total biaya pinjaman Anda. 3. Kesimpulan: * **Sistem Plat BRI (dengan bonus):** * Angsuran Tetap: Rp 1.233.333,33 * Total Bunga: Rp 9.600.000,00 * Total Pembayaran: Rp 29.600.000,00 * Efektif dengan bonus: Rp 29.600.000,00 - Rp 1.233.333,33 = Rp 28.366.666,67 * Keuntungan: Angsuran bulanan lebih tinggi, sehingga utang pokok lebih cepat lunas jika dibandingkan dengan pembayaran bunga yang sama setiap bulan. Namun, bunga total yang dibayar lebih besar karena dihitung dari pokok awal yang sama selama 2 tahun. * **Sistem Anuitas:** * Angsuran Tetap: Rp 1.057.420,00 * Total Bunga: Rp 1.057.420,00 * 24 - Rp 20.000.000,00 = Rp 25.378.080,00 - Rp 20.000.000,00 = Rp 5.378.080,00 * Total Pembayaran: Rp 25.378.080,00 * Keuntungan: Total bunga yang dibayar jauh lebih kecil karena bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman yang terus berkurang. **Perbandingan: Sistem anuitas jauh lebih menguntungkan karena total bunga yang dibayarkan lebih kecil (Rp 5.378.080,00) dibandingkan dengan sistem plat (Rp 9.600.000,00). Meskipun sistem plat BRI memberikan bonus, bonus tersebut tidak cukup untuk mengkompensasi bunga yang lebih tinggi yang dibayarkan sepanjang periode pinjaman. Dalam sistem anuitas, meskipun angsuran bulanan lebih kecil, total biaya pinjaman (termasuk bunga) menjadi lebih rendah secara signifikan. Oleh karena itu, Anda dirugikan dengan sistem plat BRI jika dibandingkan dengan sistem anuitas.
Buka akses pembahasan jawaban