Command Palette

Search for a command to run...

Kelas 9Kelas 10mathGeometri

Pada segitiga ACD, garis tinggi CE dan garis tinggi BD

Pertanyaan

Pada segitiga ABC, garis tinggi CE dan garis tinggi BD berpotongan pada titik X. Buktikan bahwa segitiga DXE ~ segitiga CXB.

Solusi

Verified

Buktikan kesebangunan berdasarkan sudut-sudut yang sama (AA): ∠DXE = ∠CXB (bertolak belakang) dan ∠XDE = ∠XCB (sudut pada lingkaran yang sama).

Pembahasan

Untuk membuktikan bahwa segitiga DXE sebangun dengan segitiga CXB (ΔDXE ~ ΔCXB), kita perlu menunjukkan bahwa dua pasang sudut yang bersesuaian memiliki ukuran yang sama. Diketahui: 1. CE adalah garis tinggi pada segitiga ACD, yang berarti CE tegak lurus dengan AD. Oleh karena itu, sudut CXD = 90 derajat dan sudut CXB = 90 derajat. 2. BD adalah garis tinggi pada segitiga ACD, yang berarti BD tegak lurus dengan AC. Oleh karena itu, sudut BXD = 90 derajat dan sudut CXE = 90 derajat. 3. Titik X adalah perpotongan antara garis tinggi CE dan BD. Berdasarkan informasi di atas, kita dapat mengidentifikasi pasangan sudut yang bersesuaian: 1. Sudut DXE dan Sudut CXB: Kedua sudut ini adalah sudut yang berlawanan arah (vertically opposite angles) karena terbentuk dari perpotongan dua garis lurus (CE dan BD) di titik X. Sudut yang berlawanan arah selalu memiliki ukuran yang sama. Jadi, sudut DXE = sudut CXB. 2. Sudut XED dan Sudut XBC: Karena CE adalah garis tinggi, maka sudut CED = 90 derajat. Dalam segitiga XED, sudut XED adalah bagian dari sudut CED, sehingga sudut XED = 90 derajat. Karena BD adalah garis tinggi, maka sudut BDA = 90 derajat. Dalam segitiga CXB, sudut CBX (atau sudut XBC) adalah bagian dari sudut BDA (jika kita memproyeksikan titik B ke garis AD, namun dalam konteks ini, kita harus melihat segitiga yang relevan). Mari kita periksa kembali penggunaan garis tinggi: CE tegak lurus AD, maka di segitiga ADC, sudut CED = 90 derajat. BD tegak lurus AC, maka di segitiga ABC, sudut BDC = 90 derajat. Sekarang kita fokus pada segitiga DXE dan segitiga CXB: 1. Sudut DXE = Sudut CXB (sudut bertolak belakang). 2. Pertimbangkan segitiga ACE. Sudut AEC = 90 derajat. Pertimbangkan segitiga BCD. Sudut BDC = 90 derajat. Sekarang lihat segitiga CXB dan segitiga DXE: - Sudut CXB = Sudut DXE (sudut bertolak belakang). - Sudut XBC dan Sudut XED: Dalam segitiga ABC, BD adalah garis tinggi, sehingga sudut BDC = 90 derajat. Titik X terletak pada BD. Dalam segitiga ACD, CE adalah garis tinggi, sehingga sudut AEC = 90 derajat. Titik X terletak pada CE. Perhatikan segitiga BXC. Sudut BXC = 90 derajat. Perhatikan segitiga DXE. Sudut DXE = 90 derajat. Ini berarti ada kekeliruan dalam penamaan sudut pada soal atau ilustrasi yang diberikan. Garis tinggi CE berpotongan dengan garis tinggi BD di X. Jika CE tegak lurus AD, maka sudut di E adalah 90 derajat (sudut CED = 90). Jika BD tegak lurus AC, maka sudut di D adalah 90 derajat (sudut BDA = 90). Mari kita asumsikan X adalah titik potong CE dan BD. Segitiga DXE dan Segitiga CXB: 1. Sudut DXE = Sudut CXB (sudut bertolak belakang). 2. Sudut XDE dan Sudut XCB: Di segitiga ACD, BD adalah garis tinggi ke sisi AC. Maka sudut BDA = 90 derajat. Di segitiga BCD, CE adalah garis tinggi ke sisi BD. Ini tidak benar. CE adalah garis tinggi ke sisi AD. Mari kita perjelas informasi dari soal: Pada segitiga ACD, CE adalah garis tinggi ke sisi AD. Maka sudut CEA = 90 derajat. Pada segitiga ACD, BD adalah garis tinggi ke sisi AC. Maka sudut BDA = 90 derajat. X adalah perpotongan CE dan BD. Sekarang kita buktikan ΔDXE ~ ΔCXB: 1. Sudut DXE = Sudut CXB (karena merupakan sudut bertolak belakang). 2. Sudut XDE dan Sudut XCB: Perhatikan bahwa sudut XDE adalah bagian dari sudut BDA, dan sudut BDA = 90 derajat. Jadi, sudut XDE = 90 derajat. Perhatikan bahwa sudut XCB adalah bagian dari sudut ACE. Sudut ACE tidak harus 90 derajat. Ada kesalahan dalam interpretasi atau penulisan soal ini. Jika CE adalah garis tinggi dari C ke AD, maka CE tegak lurus AD. Jika BD adalah garis tinggi dari B ke AC, maka BD tegak lurus AC. Mari kita asumsikan segitiga yang dimaksud adalah segitiga ABC, dan CE serta BD adalah garis tinggi yang berpotongan di X. Dalam kasus ini, CE dari C ke AB, dan BD dari B ke AC. Jika ΔABC, CE ⊥ AB, BD ⊥ AC, X = CE ∩ BD. Buktikan ΔDXE ~ ΔCXB. 1. Sudut DXE = Sudut CXB (sudut bertolak belakang). 2. Sudut XED dan Sudut XBC: Karena CE ⊥ AB, maka sudut CEB = 90 derajat. Dalam segitiga XEB, sudut XEB = 90 derajat. Ini berarti sudut XED = 90 derajat. Karena BD ⊥ AC, maka sudut BDC = 90 derajat. Dalam segitiga CXB, sudut CXB = 90 derajat. Ini berarti sudut XBC = 90 derajat. Ini masih menghasilkan sudut yang sama berulang kali dan tidak sesuai dengan kesebangunan. Mari kita kembali ke asumsi awal soal: Segitiga ACD. CE garis tinggi (ke AD), BD garis tinggi (ke AC). X = CE ∩ BD. Untuk membuktikan ΔDXE ~ ΔCXB: 1. Sudut DXE = Sudut CXB (sudut bertolak belakang). 2. Sudut XDE dan Sudut XCB: Sudut XDE adalah bagian dari sudut ADB. Karena BD adalah garis tinggi ke AC, maka sudut ADB tidak selalu 90 derajat. BD adalah garis tinggi D ke AC, berarti BD ⊥ AC, sehingga sudut BDA = 90 derajat. Ini jika B titik sudut dan AD sisi. Soal ini tampaknya merujuk pada teorema orthocenter atau sifat garis tinggi dalam segitiga. Jika kita menganggap segitiga adalah ABC, dan garis tinggi dari C ke AB adalah CE, dan garis tinggi dari B ke AC adalah BD, yang berpotongan di X (orthocenter). Untuk membuktikan ΔDXE ~ ΔCXB: 1. Sudut ∠DXE = ∠CXB (sudut bertolak belakang). 2. Sudut ∠XDE dan ∠XCB: Perhatikan lingkaran yang melalui titik B, C, E, D. Keempat titik ini terletak pada satu lingkaran karena sudut ∠BEC = 90° dan ∠BDC = 90°. Lingkaran ini memiliki diameter BC. Dalam lingkaran tersebut, sudut ∠EDA (yaitu ∠XDE) dan sudut ∠BCA (yaitu ∠XCB) menghadap busur yang sama (busur AB), ini tidak benar. Sudut ∠EDC dan ∠EBC menghadap busur EC, ini juga tidak benar. Sudut ∠XDE dan ∠XBC: Karena B, C, E, D pada satu lingkaran, maka sudut ∠ADE = ∠ABC (karena keduanya sama dengan 90 - sudut C) ini juga tidak benar. Sudut yang menghadap busur yang sama adalah sama. Busur CD diapit oleh sudut CAD dan sudut CBD. Jadi sudut CAD = sudut CBD. Busur BD diapit oleh sudut BAD dan sudut BCD. Jadi sudut BAD = sudut BCD. Dalam lingkaran dengan diameter BC: Sudut ∠BED = 90° dan ∠BDC = 90°. Ini berarti titik E dan D terletak pada lingkaran dengan diameter BC. Pada lingkaran tersebut: Sudut ∠EDB (sama dengan ∠XDE) dan sudut ∠ECB (sama dengan ∠XCB) menghadap busur EB. Jadi ∠XDE = ∠XCB. Dengan demikian, karena dua pasang sudut bersesuaian sama (∠DXE = ∠CXB dan ∠XDE = ∠XCB), maka ΔDXE ~ ΔCXB berdasarkan kriteria kesebangunan Sudut-Sudut (AA). Kesimpulan Bukti: 1. Sudut ∠DXE = ∠CXB karena merupakan sudut yang berlawanan arah (bertolak belakang). 2. Sudut ∠XDE = ∠XCB karena keduanya adalah sudut yang menghadap busur yang sama (busur EB) pada lingkaran yang melalui titik B, C, D, dan E (dimana BC adalah diameter karena sudut ∠BDC dan ∠BEC adalah 90 derajat). Oleh karena itu, ΔDXE ~ ΔCXB (kesebangunan Sudut-Sudut). *Catatan: Penamaan titik pada gambar atau soal terkadang bisa membingungkan. Asumsi yang digunakan adalah CE dan BD adalah garis tinggi dalam segitiga ABC yang berpotongan di X (orthocenter), di mana CE ⊥ AB dan BD ⊥ AC.*

Buka akses pembahasan jawaban

Topik: Segitiga, Kesebangunan
Section: Sifat Sifat Kesebangunan, Garis Tinggi

Apakah jawaban ini membantu?
Pada segitiga ACD, garis tinggi CE dan garis tinggi BD - Saluranedukasi