Kelas 10Kelas 11Kelas 12mathGeometriDimensi Tiga
Perhatikan gambar kubus ABCD. EFGH. Jika diketahui rusuk
Pertanyaan
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH. Jika diketahui rusuk kubus 8 cm, tentukan jarak titik H ke garis AC!
Solusi
Verified
4√6 cm
Pembahasan
Untuk menentukan jarak titik H ke garis AC pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm: Kita dapat menggunakan teorema Pythagoras dalam ruang atau proyeksi vektor. Mari kita gunakan pendekatan geometris: 1. **Identifikasi Titik dan Garis:** * Titik H berada di salah satu sudut atas belakang kubus. * Garis AC adalah diagonal bidang alas kubus. 2. **Proyeksikan Titik H ke Bidang Alas:** Proyeksi titik H ke bidang alas ABCD adalah titik D. 3. **Hubungkan Titik H dengan Titik pada Garis AC:** Jarak dari titik H ke garis AC adalah jarak tegak lurus dari H ke AC. Misalkan titik pada AC yang terdekat dengan H adalah P. Maka HP adalah jarak yang dicari. 4. **Pertimbangkan Segitiga siku-siku yang Relevan:** Kita bisa membayangkan segitiga siku-siku yang dibentuk oleh: * Titik H. * Proyeksi H ke bidang alas (titik D). * Titik pada garis AC yang paling dekat dengan D. Titik ini adalah titik tengah dari AC, mari kita sebut O. Namun, ini bukan segitiga yang tepat untuk mencari jarak H ke garis AC. Cara yang lebih baik adalah mempertimbangkan segitiga siku-siku **HAC**. Sudut di C adalah 90 derajat (karena HC tegak lurus dengan bidang ABCD, sehingga tegak lurus dengan AC). Panjang rusuk kubus = s = 8 cm. * HC = s = 8 cm (rusuk kubus). * AC = diagonal bidang alas = s√2 = 8√2 cm. Dalam segitiga siku-siku HAC, kita ingin mencari jarak dari H ke sisi AC. Misalkan jarak tersebut adalah h (yaitu, panjang garis dari H yang tegak lurus AC). Luas segitiga HAC dapat dihitung dengan dua cara: Luas = (1/2) * alas * tinggi Cara 1: Menggunakan HC sebagai tinggi dan AC sebagai alas (ini salah karena HC tidak tegak lurus AC). Cara yang benar adalah: Luas = (1/2) * HC * AC (Ini juga salah, karena HC tidak tegak lurus AC). Kita perlu mencari garis dari H yang tegak lurus AC. Perhatikan bahwa garis HD tegak lurus dengan bidang ABCD, sehingga HD tegak lurus dengan setiap garis di bidang ABCD, termasuk AC. Jadi, segitiga HDC siku-siku di D, dan segitiga HDA siku-siku di D. Mari kita gunakan segitiga siku-siku **ADC**. AC adalah diagonal alas. Panjang AD = 8, DC = 8. Maka AC = √(8² + 8²) = √(64 + 64) = √128 = 8√2 cm. Sekarang pertimbangkan segitiga **HAC**. Kita tahu HC = 8 (rusuk). Kita tahu AC = 8√2 (diagonal alas). Perhatikan bahwa segitiga HAC sebenarnya adalah segitiga siku-siku di C, karena HC tegak lurus dengan bidang ABCD, sehingga HC tegak lurus dengan AC. Ya, segitiga HAC adalah siku-siku di C. HC = 8 AC = 8√2 HA = diagonal ruang = s√3 = 8√3 Dalam segitiga siku-siku HAC, kita ingin mencari jarak dari H ke sisi AC. Misalkan titik pada AC yang membentuk jarak tegak lurus adalah P. Jadi, HP ⊥ AC. Luas segitiga HAC = (1/2) * alas * tinggi Kita bisa gunakan HC sebagai alas dan AC sebagai tinggi jika siku-siku di C, atau AC sebagai alas dan HC sebagai tinggi jika siku-siku di A. Namun, siku-siku di C. Luas = (1/2) * AC * HC = (1/2) * (8√2) * 8 = 32√2 Sekarang, kita juga bisa menghitung luas dengan alas AC dan tinggi HP: Luas = (1/2) * AC * HP 32√2 = (1/2) * (8√2) * HP 32√2 = 4√2 * HP HP = (32√2) / (4√2) HP = 8 Hmm, sepertinya ada kesalahan dalam penalaran saya. Mari kita coba cara lain: Proyeksi. Titik H. Garis AC. Bidang alas ABCD. Jarak H ke AC = Jarak H ke bidang yang mengandung AC dan tegak lurus AC. Atau, gunakan vektor. Misalkan A = (0,0,0), B = (8,0,0), D = (0,8,0), C = (8,8,0), E = (0,0,8), F = (8,0,8), G = (8,8,8), H = (0,8,8). Titik H = (0,8,8) Garis AC: vektor arah AC = C - A = (8,8,0). Titik pada garis AC dapat direpresentasikan sebagai A + t(C-A) = (0,0,0) + t(8,8,0) = (8t, 8t, 0). Vektor dari titik pada AC ke H: V = H - (8t, 8t, 0) = (0-8t, 8-8t, 8-0) = (-8t, 8-8t, 8). Agar jaraknya minimum, vektor V harus tegak lurus dengan vektor arah AC. V ⋅ AC = 0 (-8t, 8-8t, 8) ⋅ (8,8,0) = 0 (-8t)(8) + (8-8t)(8) + (8)(0) = 0 -64t + 64 - 64t = 0 64 - 128t = 0 128t = 64 t = 64 / 128 = 1/2 Titik pada AC yang terdekat dengan H adalah saat t = 1/2. Titik P = (8*(1/2), 8*(1/2), 0) = (4, 4, 0). Sekarang hitung jarak antara H(0,8,8) dan P(4,4,0). Jarak HP = √[(4-0)² + (4-8)² + (0-8)²] Jarak HP = √[4² + (-4)² + (-8)²] Jarak HP = √[16 + 16 + 64] Jarak HP = √[96] Jarak HP = √(16 * 6) = 4√6 cm. Mari kita cek lagi dengan geometri. Perhatikan segitiga siku-siku HDA. HD = 8, DA = 8. Maka HA = 8√2. Perhatikan segitiga siku-siku HDC. HD = 8, DC = 8. Maka HC = 8√2. Perhatikan segitiga siku-siku ABC. AB = 8, BC = 8. Maka AC = 8√2. Ini adalah kubus, jadi semua rusuknya sama. Misalkan rusuknya 'a'. HC = a AC = a√2 HA = a√3 Segitiga HAC: HC=a, AC=a√2, HA=a√3. Sisi terpanjang adalah HA, jadi sudut siku-sikunya bukan di C. Periksa kembali: A=(0,0,0), C=(a,a,0), H=(0,a,a). Vektor CA = A-C = (-a,-a,0) Vektor CH = H-C = (0-a, a-a, a-0) = (-a, 0, a) CA ⋅ CH = (-a)(-a) + (-a)(0) + (0)(a) = a² ≠ 0. Jadi tidak siku-siku di C. Vektor AC = C-A = (a,a,0) Vektor AH = H-A = (0,a,a) AC ⋅ AH = (a)(0) + (a)(a) + (0)(a) = a² ≠ 0. Jadi tidak siku-siku di A. Vektor HA = A-H = (0,-a,-a) Vektor HC = C-H = (a,0,-a) HA ⋅ HC = (0)(a) + (-a)(0) + (-a)(-a) = a² ≠ 0. Jadi tidak siku-siku di H. Kesalahan di awal mengenai segitiga siku-siku. Kembali ke metode vektor yang sudah dihitung: H = (0,8,8) Garis AC: A=(0,0,0), C=(8,8,0). Titik pada AC: P = (8t, 8t, 0). Vektor HP = (-8t, 8-8t, 8). Vektor arah AC = (8,8,0). HP ⊥ AC => HP ⋅ AC = 0 (-8t)(8) + (8-8t)(8) = 0 -64t + 64 - 64t = 0 64 = 128t t = 1/2. Titik P = (4,4,0). Jarak HP = √[(4-0)² + (4-8)² + (0-8)²] Jarak HP = √[16 + 16 + 64] = √96 = 4√6 cm. Pendekatan lain: Misalkan O adalah titik tengah AC. O = (4,4,0). Jarak HO adalah jarak dari H ke titik tengah AC. HO = √[(4-0)² + (4-8)² + (0-8)²] = √[16 + 16 + 64] = √96 = 4√6. Ini sama dengan jarak minimum. Ini berarti titik proyeksi P adalah titik tengah AC. Mari kita verifikasi mengapa P = O. P = (8t, 8t, 0). Jika t=1/2, P = (4,4,0). Ya, P adalah titik tengah AC. Mengapa P (titik proyeksi H ke AC) adalah titik tengah AC? Ini terjadi karena segitiga HAC adalah segitiga sama kaki jika sudutnya simetris terhadap garis proyeksi. Coba periksa panjang sisi segitiga HAC: HC = 8 AC = 8√2 HA = 8√3 Ini bukan segitiga sama kaki. Jadi, proyeksi H ke AC tidak harus titik tengah AC secara umum. Mari kita pastikan segitiga HAC siku-siku di C. HC adalah rusuk vertikal, AC adalah diagonal alas horizontal. Maka HC tegak lurus bidang alas, sehingga HC tegak lurus AC. Jadi, segitiga HAC memang siku-siku di C. Dengan a = 8: HC = 8 AC = 8√2 HA = 8√3 Dalam segitiga siku-siku HAC (siku-siku di C), kita cari jarak dari H ke sisi AC. Misalkan P adalah titik pada AC sehingga HP ⊥ AC. Luas segitiga HAC = (1/2) * alas * tinggi Jika kita gunakan alas AC, tingginya adalah HP. Jika kita gunakan alas HC, tingginya adalah AC (karena siku-siku di C). Luas = (1/2) * HC * AC = (1/2) * 8 * (8√2) = 32√2. Sekarang, gunakan alas AC dan tinggi HP: Luas = (1/2) * AC * HP 32√2 = (1/2) * (8√2) * HP 32√2 = 4√2 * HP HP = (32√2) / (4√2) HP = 8. Hmm, hasil ini berbeda dengan metode vektor (4√6). Mari kita teliti kembali segitiga HAC. Sudut siku-siku di C memang benar. H | | a | C-----a-----A Dalam segitiga siku-siku HAC, dengan siku-siku di C: HC = a AC = a√2 HA = √(HC² + AC²) = √[a² + (a√2)²] = √[a² + 2a²] = √[3a²] = a√3. Ini konsisten. Sekarang, cari jarak dari H ke sisi AC. Ini adalah tinggi dari H ke sisi miring AC. Luas = 1/2 * alas * tinggi Luas = 1/2 * HC * AC (karena siku-siku di C) Luas = 1/2 * a * a√2 = (a²√2)/2 Luas juga = 1/2 * AC * (tinggi dari H ke AC) (a²√2)/2 = 1/2 * (a√2) * (jarak) a²√2 = a√2 * (jarak) Jarak = a²√2 / (a√2) = a. Ini berarti jaraknya adalah rusuk kubus, yaitu 8 cm. Ini juga terdengar salah. Mari kita lihat gambar kubus: G H F E D C A B Titik H. Garis AC. Titik H terletak di atas D dan G. Garis AC berada di bidang alas ABCD. Proyeksi H ke bidang alas ABCD adalah titik D. Jadi, kita perlu mencari jarak dari H ke garis AC. Pertimbangkan segitiga ADC. Ini adalah segitiga siku-siku di D. AD = 8, DC = 8. AC = 8√2. Titik H berada 'di atas' D dengan ketinggian HD = 8. Kita ingin mencari jarak dari H ke garis AC. Misalkan P adalah titik pada AC sehingga HP tegak lurus AC. Pertimbangkan bidang ADC. Dalam bidang ini, kita punya segitiga ADC. Titik H berada 8 cm di atas D. Kita bisa membayangkan segitiga siku-siku ADH (siku-siku di D). AD = 8, DH = 8, AH = 8√2. Sekarang, kita punya garis AC di alas. Kita perlu mencari jarak dari H ke AC. Misalkan P adalah proyeksi H pada bidang alas ABCD, yaitu P=D. Jarak dari H ke AC adalah jarak dari H ke garis AC. Misalkan O adalah titik pada AC sehingga HO ⊥ AC. Kita sudah menggunakan vektor dan mendapatkan 4√6. Mari kita coba pendekatan lain menggunakan segitiga yang dibentuk. Perhatikan bidang diagonal BDHF. BD = 8√2, BH = 8√3, DH = 8. Perhatikan bidang diagonal ACGE. AC = 8√2, CG = 8, AG = 8√3. Pertimbangkan segitiga siku-siku ADH (siku-siku di D). AD = 8, DH = 8. AH = 8√2. Kita perlu mencari jarak dari H ke garis AC. Misalkan O adalah titik tengah AC. O = (4,4,0). Jarak HO = √[(4-0)² + (4-8)² + (0-8)²] = √[16 + 16 + 64] = √96 = 4√6. Ini adalah jarak dari H ke titik tengah AC. Apakah titik proyeksi H ke AC adalah titik tengah AC? Karena kubus simetris, mari kita periksa: Titik H = (0,8,8). Garis AC: parameter t, titik (8t, 8t, 0). Vektor dari titik pada AC ke H: V = (-8t, 8-8t, 8). Vektor arah AC: u = (8,8,0). Syarat tegak lurus: V ⋅ u = 0. (-8t)(8) + (8-8t)(8) = 0 -64t + 64 - 64t = 0 64 = 128t => t = 1/2. Titik proyeksi P = (8*(1/2), 8*(1/2), 0) = (4,4,0). Ini adalah titik tengah AC. Jadi, jarak minimum dari H ke garis AC adalah jarak dari H ke titik tengah AC. H = (0,8,8) P = (4,4,0) Jarak HP = √[(4-0)² + (4-8)² + (0-8)²] = √[16 + 16 + 64] = √96 = 4√6 cm. Jadi, jarak titik H ke garis AC adalah 4√6 cm.
Buka akses pembahasan jawaban
Topik: Jarak Titik Ke Garis
Section: Kubus, Jarak Titik Ke Garis Pada Kubus
Apakah jawaban ini membantu?