Suatu lintasan miring digambarkan sebagai garis AC pada

Jawaban untuk soal ini memerlukan informasi dari gambar yang tidak disertakan. Tanpa mengetahui kemiringan lintasan, perbedaan ketinggian dan jarak mendatar tidak dapat dihitung.

Pembahasan

a. Untuk menentukan perbedaan ketinggian yang ditempuh setelah menempuh jarak mendatar sejauh 2 km, kita perlu mengetahui hubungan antara perbedaan tinggi dan jarak mendatar dari lintasan miring tersebut. Asumsikan lintasan miring digambarkan sebagai garis lurus yang melalui titik asal (0,0) dan titik pada sumbu y (ketinggian) serta sumbu x (jarak mendatar).

Dari informasi yang diberikan (tanpa gambar spesifik), jika kita mengasumsikan ada skala tertentu atau rasio yang diberikan dalam gambar, kita bisa menghitungnya. Namun, jika kita menganggap soal ini berkaitan dengan gradien atau kemiringan, dan kita asumsikan ada informasi yang hilang dari deskripsi gambar (misalnya, gradien atau rasio tinggi terhadap jarak), kita tidak dapat memberikan jawaban numerik yang pasti.

Namun, jika kita merujuk pada konteks soal matematika umum tentang kemiringan, kita bisa membuat asumsi. Misalkan, jika gambar menunjukkan bahwa untuk setiap X km jarak mendatar, ada Y m perbedaan tinggi. Tanpa informasi ini, jawaban a bersifat hipotetis.

Contoh Hipotetis: Jika diketahui bahwa kemiringan lintasan adalah 100 m per km (artinya setiap 1 km jarak mendatar, ketinggian bertambah 100 m), maka untuk jarak mendatar 2 km, perbedaan ketinggian adalah 2 km * 100 m/km = 200 m.

b. Untuk memperoleh perbedaan ketinggian sejauh 2 m, kita perlu mengetahui kemiringan lintasan. Jika kita menggunakan contoh hipotetis di atas (kemiringan 100 m/km), maka untuk mendapatkan perbedaan ketinggian 2 m, jarak mendatar yang harus ditempuh adalah: Jarak Mendatar = Perbedaan Ketinggian / Kemiringan = 2 m / (100 m/km) = 0.02 km = 20 meter.

Kesimpulan: Soal ini memerlukan informasi visual dari gambar atau data kuantitatif tambahan mengenai kemiringan lintasan untuk memberikan jawaban yang akurat.