MINUM OBATSeorang pasien dengan penyakit kronis berobat ke
Pertanyaan
Seorang pasien dengan penyakit kronis berobat ke suatu rumah sakit. Dokter rumah sakit tersebut menuliskan resep sebagai berikut: - Obat A diminum 3 kali sehari pada waktu pagi, siang, dan malam setelah makan. Setiap setelah meminum obat selama 3 hari berturut-turut, pasien harus beristirahat dan tidak meminum obat A selama 1 hari. Kemudian melanjutkan meminum kembali dengan pola yang sama. - Obat B diminum 2 kali sehari pada waktu pagi hari dan malam setelah makan. - Obat C diminum 1 kali sehari pada waktu siang hari setelah makan. Jika mengikuti resep dokter, pasien tersebut diperkirakan akan sembuh ketika sudah menghabiskan 100 obat B (dengan ketentuan obat A dan C juga mengikuti sesuai aturan). Harga obat A, B, dan C per butir yaitu Rp50.000,00, Rp100.000,00, Rp200.000,00 secara berurutan. Pertanyaan : Berapa banyak obat A dan C yang harus diminum pasien tersebut?
Solusi
Pasien tersebut harus minum 114 obat A dan 50 obat C.
Pembahasan
Mari kita analisis pola minum obat dan jumlah obat yang dikonsumsi. **Informasi yang Diberikan:** * Obat A: 3x/hari (pagi, siang, malam, setelah makan). Setelah 3 hari minum, libur 1 hari. Pola: Minum, Minum, Minum, Libur. * Obat B: 2x/hari (pagi, malam, setelah makan). * Obat C: 1x/hari (siang, setelah makan). * Pasien sembuh setelah menghabiskan 100 butir Obat B. * Harga obat: A=Rp50.000, B=Rp100.000, C=Rp200.000. **Pertanyaan:** Berapa banyak obat A dan C yang harus diminum pasien tersebut jika sudah menghabiskan 100 butir Obat B? **Analisis Siklus Obat A:** Pola minum Obat A adalah 3 hari minum, 1 hari libur. Ini adalah siklus 4 hari. Dalam 1 siklus (4 hari): * Jumlah minum Obat A = 3 kali/hari * 3 hari = 9 butir. * Jumlah hari dalam siklus = 4 hari. **Menentukan Lamanya Pengobatan Berdasarkan Obat B:** Obat B diminum 2 kali sehari. Jika pasien menghabiskan 100 butir Obat B, maka lama pengobatan adalah: Lama pengobatan = Total Obat B / Frekuensi minum Obat B per hari Lama pengobatan = 100 butir / 2 kali/hari = 50 hari. **Menghitung Jumlah Obat A dan C dalam 50 Hari:** Kita perlu melihat berapa siklus 4 hari yang ada dalam 50 hari, dan berapa sisa harinya. Jumlah siklus penuh = 50 hari / 4 hari/siklus = 12 siklus sisa 2 hari. * **Obat A:** Dalam 12 siklus penuh (12 * 4 = 48 hari), jumlah Obat A yang diminum adalah: Jumlah Obat A = Jumlah siklus * Jumlah Obat A per siklus Jumlah Obat A = 12 * 9 butir = 108 butir. Selama 2 hari sisa: Pasien akan mengikuti pola minum 3 hari. Jadi, pada 2 hari pertama dari siklus berikutnya, pasien akan minum Obat A sebanyak 2 kali (pagi dan siang). Total Obat A = 108 butir + 2 butir = 110 butir. * **Obat C:** Obat C diminum 1 kali sehari (siang). Dalam 50 hari, jumlah Obat C yang diminum adalah: Jumlah Obat C = Frekuensi minum Obat C per hari * Jumlah hari pengobatan Jumlah Obat C = 1 kali/hari * 50 hari = 50 butir. **Verifikasi Pilihan Jawaban:** Pilihan yang paling mendekati adalah 110 obat A dan 50 obat C. Namun, tidak ada pilihan yang persis sama. Mari kita periksa kembali perhitungan siklus Obat A. Revisi Perhitungan Obat A: Pola A: M M M L (Minum, Minum, Minum, Libur) - Siklus 4 hari. Dalam 50 hari: Hari 1-3: Minum (3 butir) Hari 4: Libur (0 butir) Hari 5-7: Minum (3 butir) Hari 8: Libur (0 butir) ... dan seterusnya. Setiap 4 hari, pasien minum 9 butir Obat A. Dalam 50 hari, ada 12 siklus penuh (12 * 4 = 48 hari). Jumlah obat A dalam 48 hari = 12 siklus * 9 butir/siklus = 108 butir. Sisa hari = 50 - 48 = 2 hari. Pada 2 hari berikutnya (hari ke-49 dan ke-50), pasien akan melanjutkan pola minum. Hari ke-49: Minum (1 butir) Hari ke-50: Minum (1 butir) Jadi, total Obat A = 108 + 1 + 1 = 110 butir. Jumlah Obat C = 1 butir/hari * 50 hari = 50 butir. Jadi, pasien minum 110 butir Obat A dan 50 butir Obat C. Mari kita periksa kembali pilihan jawaban yang diberikan: (A) 112 obat A dan 25 obat C. (B) 112 obat A dan 50 obat C. (C) 114 obat A dan 50 obat C. (D) 150 obat A dan 50 obat C. Tidak ada pilihan yang cocok persis dengan hasil perhitungan (110 Obat A, 50 Obat C). Kemungkinan ada interpretasi lain dari soal atau kesalahan pengetikan pada pilihan jawaban. Mari kita pertimbangkan kemungkinan interpretasi lain: Jika 'beristirahat dan tidak meminum obat A selama 1 hari' berarti setelah total 3 hari minum obat, ada jeda 1 hari. Siklusnya adalah 3 hari minum + 1 hari libur = 4 hari. Dalam 4 hari, obat A diminum 3 kali. Ini konsisten. Jika kita lihat pilihan jawaban: Jika Obat A = 112, ini bisa jadi 12 siklus + 4 butir (tidak mungkin karena siklus hanya 3 minum, 1 libur). Jika Obat A = 114, ini bisa jadi 12 siklus (108) + 6 butir (tidak mungkin). Mari kita hitung ulang total hari minum obat A dalam 50 hari. Jumlah hari minum A = (Jumlah hari / siklus) * hari minum per siklus Jumlah hari minum A = (50 / 4) * 3 = 12.5 * 3 = 37.5 hari. Ini bukan cara yang tepat karena jumlah hari harus bulat. Cara lain: Jumlah hari libur A dalam 50 hari. Jumlah siklus penuh = 12 (48 hari). Jumlah hari libur dalam 12 siklus = 12 hari libur. Sisa 2 hari (hari 49, 50). Hari 49 adalah hari minum, hari 50 adalah hari minum. Total hari libur = 12 hari. Total hari minum A = 50 hari - 12 hari libur = 38 hari. Jumlah Obat A = 38 hari * 1 butir/hari = 38 butir? Ini salah, karena diminum 3 kali sehari. Mari kita gunakan jumlah minum. Dalam 12 siklus (48 hari), ada 12 periode libur. Jadi ada 12 * 3 = 36 kali minum. Sisa 2 hari: hari ke-49 (minum), hari ke-50 (minum). Total kali minum = 36 + 2 = 38 kali minum? Ini juga salah. Kembali ke perhitungan awal: Siklus 4 hari: Minum (pagi, siang, malam), Libur. Jumlah minum A per siklus 4 hari = 3 butir/hari * 3 hari = 9 butir. Dalam 50 hari: 50 hari = 12 siklus (48 hari) + 2 hari. 12 siklus (48 hari): jumlah obat A = 12 * 9 = 108 butir. 2 hari sisa: pasien minum lagi. Hari ke-49 (pagi, siang, malam), Hari ke-50 (pagi, siang, malam). Ini asumsi jika siklus baru dimulai. Namun, pola A adalah 3 hari minum, 1 hari libur. Jadi jika 48 hari sudah selesai, maka 2 hari berikutnya adalah bagian dari siklus baru. Hari 49 = hari minum pertama. Hari 50 = hari minum kedua. Jadi pada hari ke-49 diminum 3 butir, pada hari ke-50 diminum 3 butir. Total obat A = 108 + 3 + 3 = 114 butir. Jumlah Obat C = 1 butir/hari * 50 hari = 50 butir. Dengan perhitungan ini, hasilnya adalah 114 obat A dan 50 obat C. Ini cocok dengan pilihan (C). Mari kita pastikan logika siklus: Siklus 4 hari: 3 hari minum, 1 hari libur. Hari 1: Minum (3) Hari 2: Minum (3) Hari 3: Minum (3) Hari 4: Libur (0) Total 4 hari: 9 butir. Dalam 50 hari: 50 dibagi 4 = 12 sisa 2. Ini berarti ada 12 siklus penuh dan 2 hari tambahan. 12 siklus = 12 * 4 hari = 48 hari. Jumlah obat A dalam 48 hari = 12 siklus * 9 butir/siklus = 108 butir. 2 hari tambahan tersebut adalah awal dari siklus berikutnya. Hari ke-49 (hari ke-1 dari siklus baru): Minum (3 butir). Hari ke-50 (hari ke-2 dari siklus baru): Minum (3 butir). Total obat A = 108 + 3 + 3 = 114 butir. Jumlah obat C = 1 butir/hari * 50 hari = 50 butir. Jadi, pasien tersebut minum 114 obat A dan 50 obat C.