Pak Amir seorang pengusaha kuliner makanan khas daerah

Pak Amir mengalami kerugian sebesar Rp 2.500.000 dalam satu bulan.

Pembahasan

Untuk menghitung laba yang diperoleh Pak Amir dalam satu bulan (31 hari), kita perlu mengetahui total pendapatan dan total biaya.

Diketahui:
Modal Pak Amir = Rp 80.000.000
Jumlah porsi terjual per hari = 50 porsi
Harga per porsi = Rp 50.000
Jumlah hari dalam satu bulan = 31 hari

Langkah 1: Hitung Pendapatan Kotor Harian
Pendapatan Kotor Harian = Jumlah porsi terjual per hari × Harga per porsi
Pendapatan Kotor Harian = 50 porsi × Rp 50.000/porsi = Rp 2.500.000

Langkah 2: Hitung Pendapatan Kotor Bulanan
Pendapatan Kotor Bulanan = Pendapatan Kotor Harian × Jumlah hari dalam satu bulan
Pendapatan Kotor Bulanan = Rp 2.500.000/hari × 31 hari = Rp 77.500.000

Langkah 3: Hitung Laba
Laba = Pendapatan Kotor Bulanan - Modal Awal
Laba = Rp 77.500.000 - Rp 80.000.000 = -Rp 2.500.000

Dalam perhitungan ini, 'modal' dianggap sebagai biaya awal yang dikeluarkan. Laba dihitung sebagai pendapatan dikurangi biaya.

Jika yang dimaksud dengan 'laba' adalah keuntungan setelah dikurangi modal, maka perhitungannya adalah seperti di atas. Dalam kasus ini, Pak Amir mengalami kerugian sebesar Rp 2.500.000 karena pendapatannya dalam satu bulan belum menutupi modal awalnya.

Namun, jika soal ini mengasumsikan bahwa modal awal Rp 80.000.000 adalah biaya operasional yang sudah dikeluarkan dan tidak perlu diperhitungkan kembali dalam perhitungan laba bulanan (kecuali jika ada depresiasi atau penyusutan modal yang relevan), maka laba dihitung dari pendapatan bersih setelah dikurangi biaya operasional harian.

Dalam konteks soal bisnis umum, modal awal (seperti Rp 80.000.000) biasanya merupakan investasi awal. Keuntungan atau laba dihitung dari pendapatan dikurangi biaya operasional. Jika kita menganggap Rp 80.000.000 sebagai total biaya operasional selama satu bulan, maka perhitungan laba adalah seperti di atas.

Asumsi paling umum dalam soal seperti ini adalah bahwa modal awal adalah total biaya yang harus ditutupi oleh pendapatan untuk mencapai titik impas (break-even point), dan laba adalah selisih positif antara pendapatan dan biaya.

Jadi, berdasarkan perhitungan:
Pendapatan dalam 1 bulan = Rp 77.500.000
Modal (Biaya awal) = Rp 80.000.000
Laba = Rp 77.500.000 - Rp 80.000.000 = -Rp 2.500.000

Kesimpulan: Pak Amir mengalami kerugian sebesar Rp 2.500.000 dalam satu bulan.