Seorang anak berada pada atap sebuah gedung, kemudian

Tinggi gedung adalah sekitar 67.53 meter, dihitung menggunakan tangen sudut elevasi (sama dengan sudut depresi) dan jarak horizontal.

Pembahasan

a. Sketsa:
Kita dapat membayangkan sebuah segitiga siku-siku. 
- Sisi tegak (vertikal) mewakili tinggi gedung.
- Sisi datar (horizontal) mewakili jarak anak di halaman dari gedung (75 m).
- Sisi miring mewakili garis pandang dari anak di atap ke temannya di halaman.
- Sudut depresi adalah sudut antara garis horizontal dari mata pengamat (anak di atap) ke arah pandang ke bawah. Sudut ini sama dengan sudut elevasi dari teman di halaman ke anak di atap (karena berseberangan dalam atau dibentuk oleh garis sejajar yang dipotong transversal).

Jadi, kita memiliki segitiga siku-siku dengan:
- Sudut di dasar (tempat teman berada) adalah 90 derajat.
- Sudut di puncak (tempat anak di atap berada) adalah 90 derajat dikurangi sudut depresi (jika kita melihat dari perspektif segitiga siku-siku yang dibentuk oleh gedung, tanah, dan garis pandang).
- Sudut elevasi dari teman ke anak di atap adalah 42 derajat.
- Sisi yang berdekatan dengan sudut 42 derajat (di dasar) adalah 75 m.
- Sisi yang di depan sudut 42 derajat adalah tinggi gedung yang ingin kita cari.

b. Menghitung tinggi gedung:
Kita dapat menggunakan fungsi trigonometri tangen (tan) karena kita memiliki sisi depan (tinggi gedung) dan sisi samping (jarak ke gedung) relatif terhadap sudut elevasi.

Tan(sudut elevasi) = (tinggi gedung) / (jarak ke gedung)
Tan(42°) = tinggi gedung / 75 m

Tinggi gedung = 75 m * Tan(42°)

Menggunakan kalkulator, Tan(42°) ≈ 0.9004.

Tinggi gedung ≈ 75 m * 0.9004
Tinggi gedung ≈ 67.53 m

Jadi, tinggi gedung tersebut adalah sekitar 67.53 meter.