Seorang penjual membeli celana dari grosir dengan harga Rp

a. Impas: Harga jual Rp 80.000,00 (sebelum diskon). b. Untung 20%: Harga jual Rp 96.000,00 (sebelum diskon).

Pembahasan

Soal ini meminta kita untuk menentukan harga jual celana agar penjual mencapai kondisi impas dan untung 20%. Diketahui harga beli celana adalah Rp 40.000,00 dan rencana diskon adalah 50%.

Harga Beli (HB) = Rp 40.000,00
Diskon Rencana = 50%

Untuk menentukan harga jual, kita perlu mempertimbangkan diskon yang diberikan.

a. Agar penjual impas:
Impas berarti tidak untung dan tidak rugi. Dalam kondisi ini, harga jual setelah diskon sama dengan harga beli.

Harga yang tertera sebelum diskon (Harga Jual Awal) harus dihitung sedemikian rupa sehingga setelah didiskon 50%, harganya menjadi Rp 40.000,00.

Misalkan Harga Jual Awal = HJ_awal.
Diskon = 50% dari HJ_awal = 0.50 * HJ_awal.
Harga Jual Akhir (HJ_akhir) = HJ_awal - Diskon
HJ_akhir = HJ_awal - 0.50 * HJ_awal
HJ_akhir = 0.50 * HJ_awal.

Agar impas, HJ_akhir = HB = Rp 40.000,00.
Jadi, 0.50 * HJ_awal = Rp 40.000,00.
HJ_awal = Rp 40.000,00 / 0.50
HJ_awal = Rp 80.000,00.

Jadi, agar penjual impas, celana tersebut harus dijual dengan harga Rp 80.000,00 sebelum diskon 50%, sehingga harga jual akhirnya adalah Rp 40.000,00.

b. Agar penjual untung 20%:
Untung 20% berarti harga jual akhir harus menutupi harga beli ditambah keuntungan 20% dari harga beli.

Besar Keuntungan (K) = 20% dari HB = 0.20 * Rp 40.000,00 = Rp 8.000,00.
Harga Jual yang diinginkan (agar untung 20%) = HB + K = Rp 40.000,00 + Rp 8.000,00 = Rp 48.000,00.

Ini adalah harga jual akhir yang diinginkan. Sekarang kita perlu mencari Harga Jual Awal (HJ_awal) yang jika didiskon 50% akan menghasilkan Rp 48.000,00.

Kita tahu bahwa HJ_akhir = 0.50 * HJ_awal.
Jadi, Rp 48.000,00 = 0.50 * HJ_awal.
HJ_awal = Rp 48.000,00 / 0.50
HJ_awal = Rp 96.000,00.

Jadi, agar penjual untung 20%, celana tersebut harus dijual dengan harga Rp 96.000,00 sebelum diskon 50%, sehingga harga jual akhirnya adalah Rp 48.000,00.